SULSEL.NEWS – Rektor UMI, Prof. Dr. H Basri Modding, SE., MSi mengapresiasi berbagai program kerja strategis yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran UMI dan telah meraih akreditasi unggul (A). Kata dia, hal ini tidak terlepas dari kebersamaan, koordinasi, komunikasi yang terjalin dengan baik dalam kebersamaan civitas akademika FK UMI.
“Saat ini era digitalisasi, karena itu kita harus siap, kita harus melek IT. Era digitalisasi saat ini bisa-bisa menjadi ancaman. Jika kita tidak menyiapkan diri dari sekarang. Hasil penelitian di Amerika menyebutkan 1,5 miliar akan hilang pekerjaan sepanjang 2015-2025, dan akan tergantikan robot, manusia akan diganti oleh mesin.
Selain itu, lanjutnya, 65 persen sekolah dasar tahun 2015-2025 belum ditemukan pekerjaan yang dijalani nantinya. Karena itu harus dengan era revolusi industri 4.0, era perubahan, era IT.
“Era revolusi industri 4.0 kita tidak boleh takut tapi bagaimana kita menyiapkan diri untuk survive sebagai pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan pendidikan berkelas dunia terbaik,” terangnya.
Lanjutnya lagi, menyinggung tentang visi, misi dan tujuan serta sasaran yang dibahas dalam forum ini, menjadi cita-cita bersama civitas akademika FK UMI pada masa datang. Sesuai kebutuhan zaman dan memberikan arah dalam mewujudkan visi sesuai dengan tujuan pendidikan dengan rumusan tujuan yang menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangkah menengah empat tahun.
Dekan Fakultas Kedokteran UMI
Prof. Dr. H. Syarifuddib Wahid, Ph.D., Sp.PA(K), Sp.F, DFM dalam sambutannya mengaku bersyukur program studi Fakultas Kedokteran baik program studi S-1 dan program profesi telah meraih akreditasi unggul dengan nilai ‘A’.
Arahan Pimpinan Universitas program studi yang sudah mendapat nilai A diarahkan untuk akreditasi internasional. Merespon hal tersebut, bagian dari visi misi Fakultas Kedokteran UMI ke depan. Program pertama yang dilaksanakan adalah digitalisasi dalam berbagai aktivitas sepeti proses pembelajaran dan administrasi akademik. Kedua adalah sumber daya manusia dalam aspek peningkatan kualifikasi pendidikan dan kepangkatan. Ketiga adalah publikasi penelitian international.
“Ke depan Fakultas Kedokteran UMI harus sudah ada program pascasarjana apakah itu satu atau dua program hal ini sesuai dengan kesiapan beberapa bagian sudah dapat diusulkan seperti, mata, kulit, anastesi, dsb.
Selain itu,” kata dia.
Syarifuddin berharap ke depan mahasiswa Falultas Kedokteran juga merekrut atau menerima calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang berkeinginan kuat untuk kuliah di FK UMI. Sehingga semua masyarakat memiliki peluang untuk kuliah di UMI dengan mengakomodir semua elemen.
“Hal ini sesuai konsep islam yang sudah dijalankan UMI selama ini. Memberikan beasiswa 2.5 persen zakat dari penerimaan mahasiswa baru. Dengan beasiswa bagi mereka yamg tidak mampu secara finansial namun memiliki keinginan kuat untum kuliah denga prestasi akademik terbaik. Jadi, selain mahasiswa kaum dhuafa juga akan diterima mahasiswa asing,” ujarnya.
Nampak hadir, Direktur RS Ibnu Sina YW UMI, Pimpinan Fakultas dalam lingkup FK UMI, dosen, karyawan, utusan mahasiswa, mitra, pengurus IKA dan juga stakeholder FK
Ketua panitia Dr.dr. Shofiyah Latif, M.Kes., Sp.Rad.
Dalam kegiatan ini sendiri ada dua agenda yaitu penyusunan visi misi tujuan dan sasaran Fakultas Kedokteran UMI dan Rapat kerja dengan menghasilkan program kerja. (*)