Letjen TNI (Purn) Geerhan Lantara akan Bangun Pondok Pesantren Penghafal Alqur’an Berwawasan Kebangsaan

NEWS982 Dilihat

SULSEL.NEWS – Mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara akan membangun pondok pesantren penghafal Alqur’an di atas lahan seluas 2 hektare di Dusun Tokka, Desa Bontomarannu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Ketua Harian Yayasan Amal Kebangsaan Indonesia (YAKIN), Geralz Geerhan, yang merupakan putra kandung Andi Geerhan, mengatakan pembangunan pesantren tersebut akan dimulai pada pertengahan Januari ini dan ditargetkan rampung akhir 2020.

“Insya Allah, semoga tahun depan sudah bisa digunakan dan beroperasi, karena sekarang ini semua yang dibutuhkan, alhamdulillah, sebagian besar sudah tersedia,” ujarnya, saat ditemui di kantor YAKIN, Jalan Ance Dg Ngoyo, Kota Makassar, pada Kamis (9/1/2020).

Menurut Geralz, lahan yang ditempati merupakan wakaf dari keluarga besar Brigjen Andi Lantara, sedangkan dana yang masuk untuk mendukung kelancaran pembangunan berasal dari donatur YAKIN dan keluarga besar mendiang H. Muhadir, masih kerabat dekat keluarga besar Andi Geerhan Lantara.

“Masya Allah, kami sangat bersyukur, karena perencanaan baru akhir 2018 lalu, tiba-tiba kami dapat dukungan dana besar dari keluarga almarhum H. Muhadir, sehingga membuat kami di YAKIN cukup bersemangat untuk segera memulai pembangunannya,” tuturnya.

Selain itu, dia menuturkan, tim arsitek dan konsultan pembangunan, sudah ada yang bersedia memberikan bantuan secara cuma-cuma.

Geralz menyampaikan, harapan terbesar dari Andi Geerhan Lantara dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, sejatinya akan mencetak para generasi penghafal Alqur’an yang memiliki wawasan kebangsaan.

“Kami sangat berharap, melalui pondok pesantren ini akan lahir generasi yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan kebangsaan, sehingga mereka akan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa ,” terangnya.

Bendahara Umum YAKIN, Muhaji, menjelaskan pondok pesantren akan dilengkapi dengan laboratorium bahasa, terutama bahasa Inggris dan Arab, dan akan menampung santri setingkat sekolah menengah pertama.

Dia menyebut, pihaknya akan memberlakukan pembayaran penuh untuk santri yang memiliki kemampuan di atas standar, sedangkan santri yang kurang mampu bakal dibantu YAKIN.

“Insya Allah, kami akan memberikan keringanan kepada santri untuk proses pembayaran dan lain sebagainya,” jelas Muhaji.

Dia melanjutkan, karena pondok pesantren tersebut berbasis Qur’an dan berwawasan kebangsaan, maka pendidik di dalamnya akan diisi oleh sejumlah purnawirawan perwira tinggi dari militer dan pendidik lainnya, yang selama ini sebagai praktisi di lembaga Alqur’an.

“Kami juga tetap membuka donasi kepada bapak/ibu yang ingin berdonasi demi suksesnya pembangunan pondok pesantren untuk amal jariyah kita bersama,” kata Muhaji. (*/rls)

Editor: admin