SULSEL.NEWS – Para pimpinan perguruan tinggi swasta yang terhimpun dalam Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) wilayah Sulawesi selatan berkumpul guna membahas persiapan kegiatan lokakarya nasional.
Ketua panitia kegiatan, DR. Muh. Abduh Idris mengatakan kegiatan lokakarya nasional Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) akan dilaksanakan pada 28-29 Januari 2022 mendatang.
“Pengurus Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Wilayah Sulawesi Selatan akan menggelar kegiatan Lokakarya Nasional Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM pada awal tahun 2022 di Hotel Claro Makassar, pada tanggal 28-29 Januari 2022”, terang Abduh Idris yang didampingi oleh sekretaris panitia dr. Wahyudi Hardi, Senin (10/01/2022) siang di Kantor LLDIKTI Wil IX Sultanbatara.
Kegiatan ini tentu sangat penting bagi pengurus badan penyelenggara atau yayasan serta Pimpinan PTS untuk dapat menyatukan persepsi terkait program MBKM, sehingga program MBKM tersebut bisa berhasil pada perguruan tinggi yang kita kelola masing-masing. “Dirjen Dikti Ristek Prof Nizam juga sudah konfirmasi untuk dapat hadir”, kata Abduh yang juga sehari-hari sebagai Direktur Politeknik LP3i Makassar.
Sementara itu, Ketua ABP-PTSI Sulsel, DR. Muh. Ridwan Arief menambahkan selain membahas persiapan lokakarya, ABP-PSTI juga sekaligus silaturahmi bersama Kepala LLDikti Wil. IX Sultanbatara yang baru saja dilantik, yakni Drs. Andi Lukman, M.Si.
“Kami segenap pengurus ABP-PSTI Sulsel pagi ini bersilaturahmi dengan Kepala LLDIKTI Wil IX Sultanbatara , bapak Drs. Andi Lukman, M.Si yang baru saja dilantik oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan RIsek Teknologi di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2022 sekaligus memohon kesediaan beliau untuk menjadi narasumber kegiatan Lokakarya MBKM tersebut”,tambah Ridwan.
Dalam lokakarya nantinya, akan tampil juga selaku narasumber Direktur Kelembagaan Dikti Ristek, DR. Lukman, Kepala LLDIKTI IX Sultanbatara Drs. Andi Lukman, Kepala LLDIKTI III DR. Paristiyanti Nurwardani, Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara DR. Gunardi Lie dan Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Agustinus dan Rektor Universitas Fajar DR. Muliyadi Hamid. (*/rls)