Mimpi Warga Desa Botolempangan Sinjai Miliki Jalan Beraspal Akhirnya Terwujud

NEWS461 Dilihat

SULSEL.NEWS – Mimpi warga Desa Botolempangan Sinjai untuk memiliki jalan beraspal mulus pun terwujud. Setelah puluhan tahun berlumpur, kini ruas jalan penghubung telah selesai di aspal pihak Pemprov Sulsel.

Pembangunan Infrastruktur di daerah terpencil tersebut diinisiasi oleh Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah bersama Wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman.

Sejak Indonesia merdeka, Jalan di Palampang – Munte – Botolempangan di Dusun Ambi, Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai berlumpur. Kini telah mulus dengan jalan beraspal.

“Jalan yang puluhan tahun berlumpur, kini ruas jalan ini adalah dulunya jalan kabupaten, namun sekarang ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Sinjai, Gowa dan Bulukumba ini telah menjadi jalan provinsi,” tulis Nurdin di akun Instragram pribadinya @nurdin.abdullah yang diposting Ahad, 20 Desember 2020.

Gubernur peraih penghargaan Indonesian Awards 2020 kategori Pengembangan Infrastruktur Daerah Terpencil ini mendapat salam dari masyarakat bersama pemerintahan setempat yang secara swadaya melakukan syukuran atas selesainya pengerjaan jalan tersebut.

“Jika sebelumnya warga mengaku kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian mereka, kini dengan adanya akses jalan yang baik, kendaraan dengan mudah memasarkan hasil perkebunan warga, semoga ini semua dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat,” sebut Nurdin.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Edy Rahmat mengungkapkan, pengerjaan jalan sejak dua tahun lalu. 2018 dimulai dengan pembukaan jalan. Tahun 2019 dan 2020 pengaspalan.

Tahun 2019 dengan konstruksi jalan 5 km, dengan lebar jalan 7,5 meter dengan nilai kontrak Rp28 milyar. Tahun 2020 melalui Anggaran Pokok konstruksi jalan dengan panjang 3,7 Km dengan lebar aspal 5,5 meter dengan nilai kontrak Rp15 milyar dan telah selasai 100 persen.

Dan 2020 melalui perubahan anggaran perubahan, konstruksi jalan 4,5 Km, lebar aspal 5,5 meter dengan nilai anggaran Rp19 milyar.

“Tadi kata sambutan perwakilan masyarakat menyebutkan bahwa jalan ini harus dijaga bersama pemeliharaannya. Saluran tersumbat juga masyarakat harus bergotong-royong memperbaiki. Karena puluhan tahun ditunggu baru ada,” sebut Edy.

“Terima kasih pak Gubernur sudah memperhatikan kami di pelosok hingga harga hasil tani sudah bisa bernilai,” tutupnya.(*)

Editor: admin