SULSEL.NEWS – Bentrok antar sesama pemuda masih menjadi masalah utama di wilayah utara, untuk mengubahnya diperlukan wadah organisasi agar energi para pemuda khususnya dapat tersaluran ke hal yang lebih positif. Jangan muda terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas karena itu akan menimbilkan permasalahan.
Demikan diungkapkan,Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Astiah saat memebuka sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi penyebaran produk hukum daerah, “Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan, di Hotel Almadera, pada Senin (4/10/2021).
Selain Andi Astiah, juga hadir selaku narasumber, Kapolres Pelabuhan AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, Ustadz Husain Alhamid, serta Lurah Cambayya dengan dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan pemuda, tokoh pemuda dan masyarakat, ketua RT/RW Kelurahan Cambayya, Kecamatan Ujungtanah.
“Saya ingin fokus membahas perang kelompok di wilayah kita, bahwa adek-adekku sekalian adalah genersi muda selaku penerus cita-cita bangsa untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah persaudaraan sehingga terjadi yang namanya perang kelompok. Tentunya saya selaku anggota DPRD yang juga warga Cambayya sangat sedih dan prihathin melihat kejadian akhir akhir ini. Mari jaga wilayahta, jagai semua anak muda ta janganki muda terprovokasi,” kata Andi Astiah.
Untuk itu melalui sosialisasi ini, Politisi PKS ini mengajak pemuda untuk berpikir postif membangun rasa percaya diri dan kemandirian.
“Kreatifitas pemuda dalam berbagai kegiatan akan dapat menghindari pemuda dari bermacam masalah sosial, perang kelompok, penyalahgunaan narkoba dan berbagai penyakit masyarakat lainnya,” ujarnya.
Terakhir, Andi Astiah mengingatkan orang tua untuk berperan aktif bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Pola asuh dan komunikasi antara anak dan orang tua harus terjalin sebaik mungkin. “Jika si anak mempunyai filter yang baik akan tidak mudah hanyut dalam pergaulan yang bisa merusak masa depannya,” terangnya.
Sementara, Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim selaku narasumber kedua mengajak warga masyarakat Ujungtanah merajuk kembali silaturahmi yang sempat terputus dikarenakan situasi dan keadaan yang sempat terjadi.
“Perang kelompok ini tidak akan selesai jika penanganannya hanya diserahkan ke kepolisian dan TNI. Perlu partisipasi dan kepedulian kita semua agar kejadian yang kemarin itu tidak terulang lagi,” terangnya. (*/yud)