Terapkan Protokol Kesehatan, Sebanyak 13.468 Peserta Telah Ikuti UTBK di UNM

NEWS, PENDIDIKAN774 Dilihat

SULSEL.NEWS – Sebanyak 13.468 peserta yang berasal dari 24 provisi di seluruh Indonesia telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 di Universitas Negeri Makassar (UNM).

UTBK dilaksanakan selama dengan menerapkan protokol kesehatan berjalan lancar sesuai prosedur yang ditetapkan.

Rektor UNM, Prof Husain Syam mengungkapkan, dari jumlah peserta yang mengikuti UTBK ini terbanyak berasal dari
Sulawesi Selatan, kemudian Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah dengan tingkat kehadiran mencapai hingga 92 persen lebih.

“Tidak ada hal yang berarti yang terjadi selama proses UTBK berlangsunv semuanya berjalan lancar dan sukses. Pelaksanaan UTBK ini juga saya memastikan langsung bersama unsur pimpinan kita berkeliling melihat langsung proses UTBK dan semuanya tetap menggunakan prosedur covid-19 yaitu memakai masker, cuci tangan sebelum masuk ruangan dan penyemprotan disinfektan,” terang Prof Husain saat menggelar konferesni pers, di Lantai 17 Gedung Phinisi UNM, pada Senin (13/7/2020).

Dijelaskan pula, tingkat partisipasi calon mahasiswa tahun ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya meskipun situasi sekarang ditengah Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat peserta untuk mengikuti UTBK di UNM.

“Tingkat kehadiran hampir sama di seluruh perguruan tinggi di Indonesia yakni rata-rata diatas 90 persen. Yah, kalau dihitung-hitung
masih lebih tinggi tingkat kehadirannya dari partisipasi pemilu. Kalau pemilu biasa tingkat partisipasinya itu 70 hingga 80 persen,” ujarnya.

Guru besar bidang pertanian itu juga melaporkan bahwa selama pelaksanaan UTBK tidak ada satu pun kendala yang dihadapi panitia atau cacat dalam pelaksanaan UTBK.

“Karena teman-teman di panitia itu mengawal dengan baik dan kita memposisikan orang-orang yang menjaga ketertiban sehingga UTBK di UNM berjalan lancar dan aman,” bebernya.

“Kita patut bangga dan syukuri, dan tidak ada juga yang terdeteksi covid, karena jika ada kami sudah siapkan ruangan khusus pengawasannya, termasuk penyandang disabilitas,” pungkas Prof Husain. (*)

Penulis: Yud
Editor : Yudhi