Ribuan Umat Islam di Makassar Gelar Mashirah Akbar Bela Palestina

NASIONAL78 Dilihat

SULSEL.NEWS – Ribuan umat Islam dari berbagai kalangan, termasuk ulama, muballigh, majelis taklim, pengusaha, intelektual, mahasiswa dan pelajar, serta masyarakat umum, turun ke jalan dalam aksi Mashirah Akbar Bela Palestina, Ahad (2/2/2025).

Dengan mengusung tema “Isra’ Mi’raj, Umat Bersatu Bebaskan Al-Aqsha & Palestina”, massa melakukan long march dari Masjid Al-Markaz Al-Islami menuju Monumen Mandala sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Ketua panitia, ustaz Amrullah mengatakan, kegiatan ini adalah aksi simpatik dan pawai akbar aliansi bela Palestina, yang mengudang masyarakat seluas-luasnya, khususnya muslim Makassar dan sekitarnya.

Sepanjang aksi, tampak peserta mengibarkan panji-panji Islam, al-liwa dan ar-royah. Bendera Liwa (putih) dan Royah (hitam) yang bertuliskan kalimat tauhid merupakan simbol persatuan umat Islam.

Peserta juga meneriakkan yel-yel “Umat Islam Bersatu Bebaskan Palestina!” dan mengumandangkan shalawat. Peserta juga membawa poster dan spanduk berisikan pesan pembelaan terhadap Palestina bertuliskan Palestina Masih Terjajah, Jihad Khilafah Solusi Palestina, KirimTentara, Selamatkan Palestina

Setibanya di depan monumen Mandala, secara bergantian perwakilan ormas Islam dan tokoh masyarakat memberikan orasi.

Beberapa tokoh yang hadir antara lain KH. Dr. Mujahid Abdul Jabbar, LC., MA, Dirwan Abdul Jalil, Nasaruddin Linggi Allo, Ketua KPPSI Kabupaten Gowa, Ismail Hamzah Daeng Rate, Haris Amrin dari Aliansi Pengusaha Muslim, Perwakilan Fokus Islam, Hidayatullah, perwakilan tokoh Maros, Gowa, Majene, dll.

Para orator menegaskan, perjuangan untuk Palestina bukan sekadar isu diplomasi atau gencatan senjata, melainkan kewajiban umat Islam untuk terus membela tanah suci tersebut.

“Aksi bela Palestina bukan sekedar spirit kemanusiaan, tapi panggilan keimanan kepada Allah SWT. Bumi Al Aqsha adalah milik kaum muslimin, wujud kasih sayang karena kaum muslimin adalah satu tubuh, bila satu bagian sakit yang lain akan merasakan,” ujar ustadz Dirwan.

Ketua KPPSI Kabupaten Gowa, Ustaz Ismail Hamzah Daeng Rate mengajak peserta membangun keyakinan akan datangnya pertolongan Allah SWT. “Jangan takut, semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Pejuang-pejuang syariah Islam harus terus bersatu padu menegakkan syariah Islam,” ucapnya

Sementara itu, KH. Dr. Mujahid Abdul Jabbar, LC., MA menyoroti gencatan senjata tidak menyentuh akar permasalahan. Jangan percaya gencatan senjata, bisa saja hanya sekedar taktik. Kebencian Yahudi-Nasrani terhadap Islam sangat besar, apalagi dalam hati mereka seperti disebutkan Allah SWT dalam Al-Qur’an.

Adapun aliansi pengusaha muslim, Haris Amrin dalam orasinya mengatakan, apa yang terjadi hari ini di Palestina karena kaum muslimin tidak punya pelindung atau perisai, yaitu Khilafah.

Masalah Palestina tidak akan selesai ketika entitas Yahudi masih berada di Palestina, karena merekalah yang merampas tanah Palestina.

Selanjutnya Ustadz Barliantah Abdullah menyampaikan tuntutan agar para pemimpin negeri muslim mengirim tentara bebaskan Al Aqsha dan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi.

Ustadz Nasaruddin Linggi Allo dalam orasinya menegaskan bahwa persoalan Palestina bukan hanya milik rakyat Palestina, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh kaum Muslimin di dunia.

Ia menekankan bahwa solusi utama untuk membebaskan Palestina adalah mengusir penjajah Zionis dengan perjuangan yang nyata.

Dengan seruan yang lantang, ia menegaskan hanya ada 2 (dua) hal utama sebagai solusi masalah Palestina, yaitu jihad dan khilafah. Jihad adalah kewajiban untuk membebaskan muslim tertindas, termasuk di Palestina, dan harus menjadi kebijakan negara-negara muslim. Namun, tanpa khilafah sebagai pemersatu dan pelindung umat, kekuatan Islam tetap terpecah dan lemah dalam melawan penjajahan.

Aksi Mashirah Akbar di Makassar ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap Palestina terus membara. Ribuan massa yang turun ke jalan menunjukkan bahwa umat Islam tidak akan tinggal diam melihat penjajahan terus berlangsung.

Dengan aqidah dan ukhuwah Islamiyah, mereka menyerukan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina, mengingat Masjid Al-Aqsha bukan sekadar tempat suci, tetapi juga simbol perjuangan umat Islam di seluruh dunia.(*/rilis)