BMI: Anak Bugis-Makassar Siap Pimpin Perang Jika Ngotot Merdekakan Papua!

NEWS983 Dilihat

Makassar, Sulsel.news – Sejumlah gabungan organisasi masyarakat (Ormas) menggelar unjuk rasa di kolong jembatan layang (fly over), Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Sabtu (31/8), sore kemarin.

Mereka mengecam kelompok kaum perusuh yang sejak beberapa hari terakhir melakukan perusakan dan pembakaran di Papua dan Papua Barat, termasuk aksi yang disertai pengibaran bendera Bintang Kejora milik Organisasi Papua Merdeka, di beberapa kota.

Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan, Muhammad Zulkifli, mengatakan berbicara tentang Papua, maka semestinya seluruh pihak sadar bahwa proses bergabungnya Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sangat jauh berbeda dengan Timor Timur yang sekarang bernama Timor Leste.

“Di mana, jika Timor Timur masuk dengan cara aneksaksi, maka Papua masuk dengam cara referendum yang didahului dengan perjuangan para pahlawan Indonesia dalam membebaskan Irian Barat saat itu. Perjuangan yang penuh pengorbanan darah dan air mata. Monumen Mandala di Makassar adalah saksi bisu perjuangan para leluhur kita,” tegas Zulkifli dalam orasinya.

Olehnya, Zulkifli, yang juga dikenal sebagai kader Pemuda Pancasila Sulsel, menuturkan, seharusnya semua pihak juga sadar bahwa banyak negara asing yang berusaha mencaplok Papua dengan tujuan menguras kekayaan alamnya.

“Melalui para kacung-kacungnya yang saat ini bergentayangan di Indonesia, termasuk di Makassar, berusaha memprovokasi, mengadu domba antara warga dan saudara kita, anak Papua, supaya konflik selalu terjadi dan kemudian membuat pergerakan mendukung gerakan Papua merdeka. Inilah yang terjadi di Surabaya. Inilah yang terjadi di Makassar, dan hampir di seluruh kota di Indonesia. Isu rasis pun digoreng sehingga berapa hari ini negara sedang dipermalukan oleh para peronrong negara. Mereka telah menampar wajah kita. Wajah leluhur kita. Wajah seluruh bangsa Indonesia,” terangnya.

Zulkifli menyebut, para pendukung Papua merdeka itu telah melecehkan merah putih di kota pahlawan, Surabaya, beberapa hari yang lalu.

“Padahal, bendera Bintang Kejora haram hukumnya dikibarkan di negeri ini. Ingat saudaraku, kita semua adalah orang beragama yang menolak rasis. Kita adalah orang yang diajarkan untuk menghargai tamu dan kelompok minoritas, tapi ingat, kami menghargai tapi bukan untuk dipermalukan, dan jika para negara asing melalui kacung-kacung yang berkedok LBH dan lain lain, berusaha memprovokasi keadaan untuk mendukung gerakan OPM, maka kita akan mengambil tindakan tegas ke mereka, dan jika para asing itu berani menurunkan pasukan untuk memerdekan Papua, maka demi Allah, putra Bugis-Makasar siap memimpin perang demi keutuhan NKRI,” kata Zulkifli dengan lantang.

Faiz