SULSEL.NEWS – Kahubdam XIV/Hasanuddin Kolonel Cke I Gusti Ngurah S, S.E memerintahkan Lettu Cke Rudi Hariady untuk mengecek keberadaan dan kondisi nyata pak Sujud yang sempat viral di media sosial @teropongmakassar dengan tagline “meski sakit stroke, kakek di Makassar jadi badut demi sesuap nasi”.
Diketahui, Pak Sujud, merupakan warga Jalan Andi Mapaodang, Kecamatan Tamalate, memilih menjadi badut setelah mengalami stroke ringan pada pertengahan 2021. Sebelumnya ia membantu istrinya membuka warung makan dan bekerja sebagai penjahit sepatu.
Karena kondisi stroke ini yang mengakibatkan tangan kiri pak Sujud tidak bisa digerakkan sehingga beralih profesi sebagai Badut guna bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kini, ia tinggal bersama istri dan anak bungsu yang masih SMP, sementara dua anak lainnya berada di Kalimantan dan Yogyakarta.
Berbekal informasi tersebut, Hubdam XIV/Hasanuddin menawarkan bantuan untuk memberikan layanan kesehatan melalui program “Bengkel Sehat Pangngamaseang” yang dimiliki oleh satuan.
“Tujuan bantuan ini adalah untuk membantu mengurangi beban penyakit yang diderita Pak Sujud,” ujar Kahubdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Cke I Gusti Ngurah
Program ini merupakan salah satu bentuk kehadiran TNI dalam membantu kesulitan masyarakat berupa pengobatan alternatif (tradisional) oleh terapis Opa Laode yang berlokasi di asrama Hubdam XIV/Hasanuddin Jalan Opu Daeng Risadju, Kelurahan Tamparangkeke Kecamatan Mamajang setiap hari Senin dan Kamis, pukul 16.00. WIta tanpa dipungut biaya.
Kini, pak Sujud tengah di terapi di Bengkel Sehat Pangngamaseang. “Alhamdulillah rasa senang saya karena telah dibantu untuk terapi pengobatan sakit stroke saya,” ucap pak Sujud. Secara rutin pak Sujud akan di terapi dengan antar jemput dengan harapan memperoleh kesembuhan.
Selain terapi kesembuhan, Hubdam XIV/Hasanuddin juga menawarkan tempat untuk menjual dagangan atau produk keluarga Pak Sujud. “Tempatnya juga berada di lokasi yang sama,” kata Kolonel Cke I Gusti Ngurah S.
Bantuan ini, lanjut I Gusti Ngurah, sejalan dengan delapan pedoman yang harus dipatuhi oleh seluruh prajurit TNI, salah satunya yang ke-8 yaitu menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Delapan poin ini mencakup sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan dalam interaksi dengan masyarakat, serta bagaimana seorang prajurit seharusnya bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga dengan adanya kepedulian dari sesama ini dapat meringankan beban yang dimiliki oleh pak Sujud dan mengurangi populasi orang sakit di Kota Makassar,” tandas I Gusti Ngurah. (*/yud)