MAKASSAR, SULSEL.NEWS— Di era abad ke 21 ini, pola pikir dan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap isu politik cenderung menurun dari tahun ke tahun. Kepercayaan Politik (Political Trust) merupakan harapan masyarakat (Public expectation) terhadap seorang pemimpin untuk merespon, baik yang sedang menjabat atau yang akan menjabat, memobilisasi dan menyeruakan aspirasi rakyat.
Kepercayaan politik merupakan konsep kunci dalam teori partisipasi politik dan pemerintahan demokratis. Karena kepercayaan politik dijadikan sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh beberapa negara yang menganut sistem demokrasi. Partisipasi politik menjadi medium bagi masyarakat dalam menyampaikan kepentingannya. Aspirasi tersebut dapat diwakili oleh barisan pemuda sebagai perwakilan dari suara rakyat.
Ditinjau dari permasalahan rendahnya kualitas dan kuantitas kepercayaan politik, maka pemuda menjadi salah satu indikasi terkuat dalam kepercayaan memberikan harapan terhadap pemimpin yang akan menyuarakan suara rakyat di ranah legislatif. Namun, ketika pemuda memiliki kepercayaan yang rendah terhadap dunia politik, hal tersebut merupakan kabar buruk bagi masa depan pelembagaan sistem perpolitikan di Indoneisa (Emoh Politik). Sebaliknya, jika kepercayaan pemuda di Indonesia meningkat menjadi kekuatan tersendiri yang akan memajukan sistem perpolitikan di Indonesia (Melek Politik).
Fenomena hadirnya Calon Legislatif Muda (Caleg Muda) di Indonesia bukan lagi sebuah perkara baru, karena melihat kondisi dunia perpolitikan saat ini tidak sedikit di gandrungi kalangan anak muda. Hal ini dibuktikan dari partai politik dengan jumlah presentasi Caleg Muda mencapai PKB 90%, Hanura 85% dan PKS 70%, melihat situasi tersebut, maka salah satu organisasi pemuda (Fraksi Muda Indonesia) di Indonesia melakukan sebuah survei terkait tingkat kepercayaan politik pemuda terhadap Caleg muda.
Fraksi Muda Indonesia (FMI) merupakan sebuah organisasi pendidikan politik yang bertujuan dalam meningkatan pengetahuan dan partisipasi politik pemuda Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu pilihan sebagai penyelenggaraan survei dalam menyambut pesta politik tahun 2019.
Populasi survei yang dilakukan oleh Fraksi Muda Indonesia merupakan seluruh warga negara Indonesia di Sulawesi Selatan yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni mereka yang sudah berumur 17-30 tahun. Jumlah sampel survei sebanyak 443 responden dengan margin of error 5%. Responden dipilih secara random dengan prosedur multistage random sampling.
Hasil survei yang dilakukan oleh Fraksi Muda Indonesia terdapat hal yang berbeda dari perkiraan para politisi yang ada, mereka menganggap bahwa pemuda memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Namun, hal tersebut terbantahkan dari hasil survei yang dilakukan.
Terdapat tiga aspek yang diukur yang menjadi tolak ukur dari tingkat kepercayaan politik pemuda yakni, Kemampuan, Integritas dan Kebaikan hati. sebanyak 60% menganggap caleg muda memiliki kemampuan yang rendah dan sebanyak 40% menyatakan sebaliknya. 61% menganggap caleg muda memiliki integritas yang rendah dan 39% menyatakan sebaliknya. Sekitar 68% menganggap caleg muda memiliki sikap yang rendah dan sekitar 32% menyatakan sebaliknya.
Secara umum berdasarkan aspek yang diukur, ditemukan bahwa kepercayaan politik pemuda terhadap caleg muda sangatlah rendah, didapatkan bahwa terdapat 73% pemuda tidak percaya terhadap caleg muda, dan sisanya menyatakan sebaliknya. Hal tersebut mengindikasi bahwa, persentase kepercayaan pemuda masih sangat tergolong rendah,
senada dengan pendapat Sekretaris Jenderal Fraksi Muda Indonesia, Dadang Mas Bakar yang juga merupakan ketua Tim Survei ini yang pula pernah mengadakan penelitian mengenai korelasi pengetahuan politik dengan kepercayaan politik menyatakan “Pemuda sangat rentan dengan adanya pengetahuan politik, hal tersebut dibuktikan bahwa masih banyak pemuda yang belum mengetahui secara garis besar mengenai pentingnya pendidikan politik, sejauh mana politik memengaruhi daya saing pengetahuan yang ada”. Secara signifikan disimpulkan bahwa pengetahuan politik pemuda memengaruhi kepercayaan politik pemuda.
Tim Survei: Dadang Mas Bakar (Sekretaris Jenderal Fraksi Muda Indonesia) dan Andika Isma ( Ketua Data dan Penelitian Fraksi Muda Indonesia) (**)