SULSEL.NEWS – Ketua Sombere’ & Smart Lorong (SSL) 2019, Dr. Sakka Pati menjelaskan bahwa kompetisi lomba lorong se Kota Makassar menjadi salah satu ajang pembuktian kinerja aparat kelurahan, khususnya para lurah yang baru dilantik dalam membangun sinergi dengan warga.
“Beberapa hari ini kami turun melakukan penilaian di lorong-lorong untuk mengecek kondisi sebenarnya berdasarkan indikator penilaian yang sudah di berikan. Beberapa lorong sangat memuaskan kondisinya, namun masih ada satu dua yang tidak memperlihatkan perubahan signifikan” ujar Sakka Pati usai melakukan penilaian di lorong Katimbang III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Jumat (15/3/2019).
Saat mengecek kondisi lorong di kelurahan katimbang, tim penilai mempertanyakan sejumlah indikator yang menjadi alat ukur penilaian.
“ Di Katimbang, kami tidak berhasil menemukan sejumlah indikator yang semestinya ada sebagai bahan penilaian. Misalnya taman membaca, lorong ramah anak, tanaman obat, kerajinan lorong, koperasi lorong, UKM lorong, pesan program pemerintah dalam bentuk graviti, partisipasi masyarakat yang minim, manajemen pengelolaan sampah, serta beberapa indikator lainnya yang masih di anggap kurang” ujar Sakka Pati.
Padahal menurut Sakka Pati, sejumlah indikator penilaian sudah disampaikan pada Technical Meeting beberapa waktu lalu di masing-masing kantor Kecamatan .
“Semoga ini menjadi perhatian, agar segera di penuhi indikator-indikator itu, karena sebenarnya ini bukan untuk kepentingan lomba, tapi secara substansi ini untuk menciptakan kenyamanan bagi warga yang tinggal di sekitar lorong” lanjut Sakka Pati.
Seperti di ketahui, Kecamatan Biringkanaya selalu menjadi superior dengan tampil sebagai juara SSL selama tiga tahun berturut-turut.
Dalam penilaian ini, hadir Camat Biringkanaya, Mahyuddin, Lurah Katimbang, Syarif, Kepala Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Muhammad Hamzah, serta Branch Manager PT Satriakarya Adiyuda Cabang Makassar, Eddy Sanyoto.(*)
Editor: admin