Dinsos Makassar Sharing Penanganan Masalah Pengemis dan Anjal di Bali

NEWS871 Dilihat

 

SULSEL.NEWS – Plt Dinas Sosial Kota Makassar Iskandar Lewa bersama rombongan melakukan kunjungan kerja dalam rangka sharing penanganan masalah pengemis dan Anjal, di Dinas Sosial Denpasar Bali.

Rombongan diterima oleh Sekretaris Dinsos Denpasar, Drs. I Nyoman Artayasa, M, SI, di Kantor Dinsos Jalan Mulawarman, Denpasar Bali, pada Kamis (14/3/2019).

Dikesempatan itu, I Nyoman Artayasa mengatakan penanganan masalah Anjal mampu diatasi dengan baik oleh pemerintah Denpasar. Salah satu langkah yang dilakukan dengan melibatkan di Hari Anak Nasional.

“Momentum Hari Anak Nasional menjadi ruang dalam pembinaan, termasuk anak panti asuhan dilibatkan dalam berbagai event. Kita buatkan event,mulai dari olahraga dan seni budaya, kita gali potensi mereka, semua pihak terlibat dalam giat tahunan tersebut, ” kata I Nyoman Artayasa.

Dengan melakukan pembinaan di panti-panti yang bekerjasama sesuai dengan bakat dan minat dari mereka, selanjutnya, memetakan bakat dan minat masing-masing. Barulah kemudian, diadakan pembinaan.

Sebab, kata I Nyoman jika tidak dipetakan maka penanganan ini tidak terarahkan dengan baik sehingga mereka akan kembali ke jalan lagi bahkan tidak jarang malah berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Lanjut I Nyoman lagi, untuk Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) sendiri, Dinsos Denpasar menyiapkan berbagai fasilitas kerja bagi TKSK Kota Denpasar di setiap Kecamatan, seperti kendaraan berupa motor dinas, komputer dan smartphone, serta berbagai sarana pendukung.

Sementara itu Plt Dinsos Makassar, Iskandar Lewa kepad Dinsos Denpasar, menyampaikan, bahwa hampir semua strategi yang dilaksanakan oleh Dinsos Denpasar, itu sudah lama dilakasanakan oleh Makassar. Bahkan di kota Anging Mammiri ini telah ada pelibatan Tim Reaksi Cepat sebagai penanganan tindak lanjut dengan respon cepat.

“Hampir sama penanganan Gepeng, bahkan ada perbedaan luas geografis antara Makassar dan Kota Denpasar. Kota Denpasar hanya 4 Kecamatan, sementara Makassar sendiri terdiri dari 15 Kecamatan, namun percepatan penanganannya terbilang berimbang, meskpiun masih ada kekurangan yang perlu kita sempurnakan, salah satunya bagaimana peran anak anak jalanan tersebut bisa mendapat perhatian khusus di beberapa kegiatan Nasional,” ucap Iskandar.

Tapi Makassar juga kata dia sudah beberapa kali terlibat dalam event nasional untuk anak jalanan, khususnya anak Disibilitas, seperti keterlibatannya dalam acara Makassar Internasional Eight Festival (F8) yang menjadi agenda internasional tahunan di Makassar.

Terakhir, Iskandar Lewa menyampaikan, bahwa salah satu fokus Dinsos Makassar saat ini adalah, Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program Presiden Joko Widodo. Saat ini target penerima manfaat sedang diverifikasi sejauh mana progres dan manfaat PKH tersebut.

“Alhamdulillah, program Bansos Presiden Joko Widodo di Makassar tahun ini sedang dalam tahap verifikasi, selain sebagai realisasi peraturannya, kami juga sedang melakukan monitoring para pendamping PKH tentang sejauh mana program bapak presiden Joko Widodo tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh para Penerima Keluarga Harapan di Kota Makassar, “tutup Iskandar Lewa.(*)

Editor: admin