SULSEL.NEWS — Pasangan calon nomor urut tiga, Syamsu Rizal-Fadli Ananda, menyempurnakan program bidang kesehatannya dengan mencanangkan program Satu Kelurahan Satu Ambulans. Program tersebut melengkapi program terdahulu paket dengan akronim DILAN yakni Dokter Setiap RW (Si Dora) dan Jaminan Kesehatan Terpadu Berbasis Digital (Jaket Dilan).
Dokter Fadli menyampaikan program Satu Kelurahan Satu Ambulans merupakan upaya DILAN melakukan pemerataan layanan kesehatan. Program itu sejalan dengan Si Dora dan Jaket Dilan. Program itu juga melengkapi program pemerintah. Jika dulunya setiap puskesmas hanya ada satu ambulans untuk mengantar pasien dan mayat, maka dengan program DILAN akan ada tambahan ambulans yang khusus mengantar mayat.
“Program Satu Kelurahan Satu Ambulans ini menyempurnakan program kesehatan DILAN, baik itu Si Dora, Jaket Dilan dan lainnya. Program-program kesehatan kita saling terintegrasi dan seiring sejalan. Nah, untuk program ambulans DILAN itu dikhususkan untuk pengantar mayat sehingga di puskesmas akan ada dua ambulans, satu untuk pasien dan satu untuk mayat,” ucap kader dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) ini, Rabu (21/10/2020).
Lebih jauh, ia menyampaikan program ambulans ini juga akan dinikmati masyarakat kepulauan. Bila kelak DILAN terpilih, pihaknya pastinya akan mengupayakan ambulans laut untuk warga kepulauan. “Tidak boleh ada pembedaan akses layanan kesehatan. Makanya, kita juga akan siapkan ambulans laut untuk warga pulau,” tuturnya.
Menurut Dokter Fadli, berbagai program kesehatan DILAN muaranya untuk memudahkan dan meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Tak diinginkannya lagi, ada masyarakat Makassar yang sakit terabaikan atau lambat ditangani. Persoalan-persoalan klasik itu diyakini terjawab lewat program kesehatan Dilan.
Lebih jauh, ia menjelaskan program Satu Kelurahan Satu Ambulans juga bagian dari komitmen pelayanan cepat dengan jargon Dilan Cepat, selain penyediaan Motor RT/RW. Pembalap nasional ini menyebut programnya memang sengaja dibuat konkret hingga ke tingkat RT/RW dan kelurahan agar manfaatnya dapat cepat dirasakan masyarakat.
“Program-program DILAN memang dirancang bersifat inklusif karena sasaran kita kan masyarakat banyak. Kita tidak mau bikin program atau mengeluarkan kebijakan yang manfaatnya hanya dirasakan kelompok tertentu, semuanya harus berdasarkan kebutuhan masyarakat,” jelas dokter spesialis kandungan ini.
Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, menambahkan selain Si Dora, Jaket Dilan dan Satu Kelurahan Satu Ambulans, masih ada beberapa program DILAN di bidang kesehatan. Salah satunya yakni Posyandu Terintegrasi, dimana pihaknya siap merevitalisasi fungsi Posyandu untuk promotif dan preventif sebagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
“Posyandu akan dijadikan pusat data dan entry kondisi kesehatan masyarakat, sekaligus rekam medik warga serta wadah sosialisasi pemenuhan dan perlindungan hak-hak perempuan, anak dan kelompok perempuan,” tandasnya. (*)
Editor: admin