SULSEL.NEWS – Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan pada Maret 2020 sebesar 776,83 ribu jiwa. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 17,25 ribu jiwa jika dibandingkan dengan September 2019 dan meningkat 9,03 ribu jiwa terhadap Maret 2019.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 8,72 persen juga naik sebesar 0,16 poin dari September 2019 dan naik 0,03 poin dari Maret 2019.
“Secara absolut selama periode September 2019 – Maret 2020, penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami peningkatan 11,41 ribu jiwa, sedangkan di daerah perdesaan juga mengalami peningkatan sebesar 5,84 ribu jiwa. Persentase penduduk miskin di perkotaan dan di perdesaan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,27 dan 0,07 poin persen,” ungkap Yos melalui rilies hasil survei BPS.
Yos menuturkan faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kemiskinan sejalan dengan kondisi ekonomi triwulan pertama tahun 2020 yang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini berdampak terhadap sektor ekonomi yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti pertanian yang tumbuh hanya 0,51 persen.
Industri pengolahan dan perdagangan bahkan mengalami kontraksi. “Ekonomi yang melambat di triwulan satu berpengaruh terhadap sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak, kondisi ini membuat angka kemiskinan turut meningkat,” katanya.
Apalagi, lanjut Yos, wabah virus corona yang menyerang Sulsel pada pertengahan Maret 2020 membuat masyarakat khawatir dan berpengaruh pada perekonomian dan kemiskinan.
Yos memprediksikan angka kemiskinan bisa lebih meningkat untuk periode Maret – September 2020. Namun ia berharap perekonomian bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya, sehingga angka kemiskinan juga turut menurun.
“Semoga pemulihan ekonomi mulai bergerak sehingga perekonomian Sulsel bisa lebih baik. Hal ini tentu membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat. Semoga dampak pandemi tidak terlalu buruk terhadap kemiskinan di Sulsel,” harapnya.
Penulis: Amma
Editor : Yudhi