SULSEL.NEWS – Pemerintah Kota Makassar mendirikan Posko Tanggap Darurat Covid-19 dan Media Center, di Kantor Dinas Kesehatan Kota Makassar, Jl. Teduh Bersinar.
Posko dan Media Center ini diperuntukkan bagi masyarakat maupun awak media yang ingin mendapatkan informasi terbaru penanganan Covid 19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisah Tun Azikin mengungkapkan, tujuan pembentukan Posko Tanggap Darurat Covid-19 sebagai strategi untuk lebih menguatkan kordinasi dan juga memudahkan masyarakat dan awak media dalam mendapatkan info terbaru terhadap perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Makassar.
“Beberapa waktu lalu Pak Wali (Iqbal) telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 yang diketua oleh Sekda Kota Makassar. Salah satu inplementasinya yakni membentuk Posko dan media center yang akan digunakan setiap saat untuk berkordinasi dan mengupdate setiap perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di Kota Makassar,” terang Naisyah, saat konferensi Pers perkembangan penanganan Covid 19, pada Jumat (20/3/2020) malam.
“Kami akan melaporkan data terbaru di media center ini setiap pukul sembilan malam setiap harinya” lanjutnya
Naisyah juga menjelaskan, pihaknya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Makassar telah membentuk Tim Tanggap Bencana yang bertugas secara teknis dilapangan melakukan screening terhadap warga yang dicurigai memiliki riwayat pernah melakukan kontak pasien positif Covid-19.
“Insya Allah, kita sangat siap, seluruh Puskesmas dan rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk siap menerima dan memeriksa warga yang memiliki gejala Covid-19. Selain itu, layanan Nomor Tunggal Panggil Darurat (NTPD) 112 serta hotline yang kita pasang juga setiap saat bersiaga menerima keluhan warga via telepon.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb didampingi Kadis Kesehatan Naisyah Tun Azikin dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Muh Rusli merilis sebanyak 68 orang dalam pengamatan Covid-19, 5 kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 9 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan dinyatakan positif terjangkit virus korona sebanyak 2 kasus.
“68 orang ini merupakan rombongan jamaah umroh yang berangkat bersama dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia,” kata Iqbal Suhaeb saat menggelar Konferensi Pers, di Media Center Penanganan Virus Corona Dinkes Makassar.
“Sementara untuk suami korban yang meninggal, masuk dalam pengawasan karena telah mengalami gejala-gejala mirip Covid-19,” lanjutnya.
Dijelaskan Iqbal, 68 orang yang masuk dalam pengamatan tim Gugus Tugas Percepatan untuk penanganan Covid-19 ini lantaran telah kontak badan dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
“Jadi 68 orang ini belum ada gejala gejala namun telah kontak badan dengan pasien positif korona yang meninggal dunia. Datanya kita ambil dari tim Gugus Tugas Percepatan untuk Penanganan Covid-19, dan saat ini telah dilakukan pengamatan,” terangnya.
“Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 5 kasus, ini sudah ada gejala – gejala namun hasil fotonya masih negatif sehingga masih dikategorikan ODP,” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk Pasien dalam pengawasan (PDP) ada 9 kasus dan saat ini sudah dilakukan perawatan. “Jadi di Makassar ada 9 kasus PDP dan saat ini sudah dilakukan perawatan,” jelansya.
Iqbal mengimbau, masyarakat Kota Makassar untuk mengisolasi diri dan mengurangi aktifitas diluar. “Virus Corona ini begitu cepat penyebarannya. Olehnya itu, mohon kurangi dulu berada di tempat keramaian. Kecuali kepentingan mendesak,” tandasnya. (*)
Editor: admin