SULSEL.NEWS – Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Pemerintah Desa Langkura melakukan praktek lapang yang mendorong mahasiswa untuk menganalisis perencanaan pembangunan peternakan di Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan di gelar selama tiga hari, Jumat 19 September hingga Minggu, 21 September 2025 yang melibatkan mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas, Pemerintah Desa Langkura, serta tokoh masyarakat dan peternak lokal yang ada di Desa Langkura, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.
Praktek lapang ini bertujuan untuk memberikan konstribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui praktik lapang Perencanaan Pembangunan Peternakan (P3) agar bisa berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat serta peternak lokal yang ada di Desa Langkura.
Dikesempatan itu, Muhammad Nur Ishlah Syarif selaku Ketua Panitia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tenaga pendukung yang memfasilitasi dalam bentuk dukungan praktik lapang perencanaan pembangunan peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin 2025
“Terimakasih kepada pada orang-orang yang telah memberikan ruang kepada kami dalam melaksanakan praktik lapang Perencanaan Pembangunan Peternakan (P3) ini. Kami hadir disini bukan untuk mengajari masyarakat, namun kami datang untuk menjembatani serta belajar berbagai pengetahuan yang dapat menunjang pengetahuan kami, sehingga segala pihak dalam pelaksanaan kegiatan praktek lapang ini mendapatkan apa yang semestinya mereka dapatkan serta nilai-nilai positifnya,” tutur Ishlah.
Dalam praktik lapang P3 ini,
Para praktikan langsung terjun di masyarakat Desa Langkura untuk mencari responden dengan melakukan wawancara.
Hasilnya, masih banyak peternak yang mengalami kendala dalam beternak. Bahwa peternak yang ada di Desa Langkura memelihara ternak secara intensif menggunakan metode penggemukan, dikarenakan peternak yang ada disana menganggap rugi jikalau mereka bertenak mulai dari kecil karena pakan yang ada di Desa Langkura sangat terbatas apalagi sudah mulai memasuki musim kemarau.
Sementara itu, Badullah, salah satu warga Desa Langkura menyampaikan
keluh kesahnya. Dia mengatakan, peternak yang ada di desanya masih kurang mendapatkan pakan pada saat kemarau. Berbeda pada saat musim panen ada banyak jerami padi yang tersedia untuk dijadikan pakan ternak.
“Tetapi ketika sudah masuk musim kemarau pakan disini sudah mulai sulit. Kenapa begitu, karena masyarakat disini tidak pernah mendapatkan penyuluhan terkait dengan peternakan,” tandas Badullah (*)