Istri Mantan Wali Kota Makassar Diwacanakan Berpaket dengan Ustaz Ije di Pilwalkot

POLITIK1002 Dilihat

Makassar, Sulsel.news – Simulasi paket menjelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2020 terus bergulir.

Giliran anggota DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, yang diwacanakan berpasangan dengan anggota DPRD Makassar, Muhammad Iqbal Djalil, atau yang akrab disapa Ustaz Ije.

Pengamat politik dari Universitas Negeri Makassar (UNM), DR Yasdin Yasir, mengatakan siapapun berhak maju di Pilwalkot Makassar asalkan memenuhi syarat undang-undang.

“Kita berharap munculnya nama-nama baru di Pilwalkot memberikan banyak opsi di masyarakat meski mereka adalah nama-nama lama di kancah politik Makassar. Ini baik bagi demokrasi,” katanya kepada wartawan, pekan lalu.

BACA : https://sulsel.news/ketua-pan-makassar-sudah-ada-komunikasi-dengan-ustaz-ije-soal-pilwalkot/

Menurut Yasdin, ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian.

Dia menjelaskan, pemberi dukungan di Pilwalkot Makassar kelak tidak sekadar keterwakilan entitas tertentu. Apalagi jika pasangan itu hanya berupaya menguatkan golongan atau identitas.

“Sebagai orang pendidikan, kita berharap pemberi dukungan menciptakan pendidikan politik yang baik. Tidak sekadar mendukung dan mendorong,” tutur Yasdin.

Terkait wacana pasangan Aliyah Ilham dan Ustaz Ije, mantan jurnalis Koran Tribun Timur Makassar itu menyebut, keduanya adalah representase dari beberapa aspek.

Aliyah, yang merupakan istri mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, adalah perempuan yang punya banyak modal politik, trah politik, keterwakilan gender dan jabatan sebagai legislator.

“Punya pengalaman termasuk saat mendampingi Pak Ilham dalam kapasitas sebagai ketua PKK, sedangkan Ustaz Ije juga punya modal politik. Dua kali di DPRD Makassar. Memiliki basis yang jelas,” terang Yasdin.

Dia melanjutkan, pasangan Aliyah Ilham- Ustaz Ije bisa menjadi opsional. Hanya saja kalkukasinya mungkin tidak sesederhana itu. Kondisi Makassar sebagai ibu kota Sulsel memiliki geopolitik yang berbeda. Jika siap maju dan menerima dukungan itu, maka keduanya harus paham keunikan Makassar. Di perkotaan kapasitas pemilih sangat berbeda.

“Sebagai orang pendidikan, tentu harapan saya adalah pahami manusia Makassar sebelum memutuskan maju di Pilwalkot. Pasangan ini bisa menjadi obat bagi kebosanan, burn out terhadap calon yang pernah berkontestasi di Makassar. Tapi itu dulu, pahami manusia Makassar sebelum memutuskan menerima dukungan. Setelah itu tantanganya adalah mendapatkan tiket politik,” jelas Yasdin.

Faiz