SULSEL.NEWS – Juru bicara fraksi PPP, Muliati mempertanyakan program destinasi wisata Pemkot Makassar yang nihil realisasi. Padahal program tersebut sudah bertahun-tahun dianggarkan.
Demikian disampaikannha pada Rapat Sidang Paripurna Pemandangan Umum Fraksi-fraksi terkait pelaksanaan APBD 2019, pada Senin (20/7/2020) kemarin.
“Seperti Pulau Lakkang, Kampung Paropo dan lain-lain sampai sekarang tidak ada realisasi dari program itu,” ungkap Muliati. Ia meminta penjelasan pemerintah penyebab program tersebut tidak kunjung bisa didatangi para wisatawan.
Atas hal tersebut, Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin saat Rapat Paripurna Jawaban Walikota Atas Pemandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2019, menerangkan kalau pengembangan destinasi wisata seperti Pulau Lakkang, Paropo sesungguhnya telah terlaksana.
“Sudah dilaksanakan baik melalui APBD maupun Corporate Social Responsibility (CSR), meskipun disadari belum sepenuhnya maksimal,” ungkapnya, Selasa (21/7/2020)
Rudy melanjutkan kalau pada tahun 2018 lalu telah dilakukan pembenahan bunker Jepang dan pembuatan Landmark papan nama di Lakkang dan pada tahun 2019 terdapat beberapa pembenahan fasilitas pariwisata.
” Seperti Gazebo dan Landmark di Pulau Lae-lae, Landmark di Pulau Samalona, pembenahan gerbang Tonkonan di Kelurahan Paropo serta bantuan Bank Indonesia untuk penambahan fasilitas pariwisata di Ekowisata Lantebung,”sebut Rudy.
Lanjut Rudy mengatakan bahwa dalam pengembangan atau pembangunan fasilitas pariwisata, ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama seperti diantaranya pembebasan lahan atau hibah lahan.
“Tentunya pembangunan suatu destinasi harus terencana dan terarah serta memperhatikan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) provinsi dan kota, yang ditindaklanjuti dengan penyusunan masterplan pengembangan destinasi pariwisata,”katanya.
Penulis: Amma
Editor : Yudhi
