SULSEL.NEWS — DPRD Kota Makassar menggelar diskusi publik terkait Kepuasan Kinerja Anggota DPRD Kota Makassar, di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Senin (26/12/2022).
Diskusi publik ini juga dirangkaikan dengan peluncuran buku profil anggota DPRD Kota Makassar.
Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut sebagai bentuk perwujudan bahwa kerja-kerja wakil rakyat selama ini harus disampaikan ke publik.
“Jadi apa yang selama ini telah kita kerjakan itu harus diketahui rakyat. Sehingga darisitulah rakyat ini menilai,” ungkap RL sapaan akrab Rudianto Lallo saat memberi sambutan.
Menurut RL bahwa DPRD Makassar saat ini sudah mirip-mirip dengan DPR RI yang melakukan sosialisasi undang-undang menteri, sementara DPRD mensosialisasikan peraturan daerah (perda).
“Perda itu sebelum kita buat ada namanya kegiatan konsultasi publik, sebelum ranperda dibahas ditingkat dua oleh pansus, itu dibuat dulu konsultasi publik sejauh mana pentingnya ranperda yang akan kita bahas. Begitu pun terkait sosialisasi Perda, setelah disahkan, tugas anggota DPRD ialah menyebarluaskan kepada masyarakat,” kata RL
Adapun terkait fungsi pengawasan, kata legislator dengan tagline Anak Rakyat ini, bahwa kegiatan kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing mencari tahu bagaimana perkembangan daerah mereka dengan cara mengecek langsung ke lokasi.
“Jadi itu Kunjungan dapil itu turun juga ke masyarakat sejauh mana progres perencanaan pembangunan yang sudah kita dapatkan, apakah sudah dilaksanakan oleh eksekutif atau tidak. Jadi ini bukan reses yah dimaksud,” tegas RL
Lebih lanjut, Legislator Kader Nasdem itu menyebut bahwa DPRD sekarang ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya. Hal itu terlihat dari dalam hal kegiatan. Kegiatan yang dimaksud bahwa kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat.
“Jadi DPRD telah menggandeng Campaign Research Consulting (CRC) untuk melakukan survey kinerja anggota dewan. Yang dimana hasil Pertemuan DPRD dengan konstituennya luar biasa,” kata RL.
“Dalam satu kali reses ada 600 orang yang ditemui, artinya dalam dari tahun 1.800 orang ditemui untuk agenda reses,” ungkapnya.
Adapun untuk agenda sosialisasi Perda, lanjut RL itu dilakukan 15 kali dalam setahun dengan jumlah konstituen 100 orang, sehingga dapat setahun wakil rakyat bertemu dengan 1.500 konstituen.
“Jadi kalau kita tambah kunjungan Dapil itu rasa-rasanya dalam setahun anggota DPRD bisa temui konstituen 4.000 orang,” terang RL.(*)