Dinas PU Makassar Fokus Keruk Sidementasi Daerah Rawan Banjir

NEWS856 Dilihat

SULSEL.NEWS — Musim hujan mulai menjadi atensi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar. Salah satu yang jadi atensi adalah drainase-drainase yang sedimentasinya masih besar.

Tim Survei Lokasi PSDA Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Hasrul Hasan mengatakan, memasuki musim hujan pengerukan drainase kian dimasifkan. Terutama di darah-daerah yang statusnya rawan genangan atau banjir.

Dia menyebut, ada beberapa daerah yang jadi atensi pengerukan. Sebab, daerah-daerah tersebut sedimentasinya besar. Kemudian proses pengerukan juga sedikit rumit. Salah satu faktornya kondisi medan.

“Misalnya di kanal Hamzi-Antara. Di sana proses pengerjaannya menggunakan alat berat yaitu eskavator amphibi. Juga ada di Jl Barawaja itu beberapa saluran platnya tertutup,” kata dia, Selasa (9/11/2021).

Hasrul mengungkapkan, ada tujuh wilayah yang hingga saat ini masih masuk dalam zona genangan kritis. Dari tujuh wilayah tersebut, tiga di antaranya belum teratasi, dua masih dalam proses, dan dua lagi sudah rampung alias teratasi.

“Di Sulawesi, Tarakan, dan sekotarnya sudah teratasi. Di Rappokalling dan sekitarnya belum. Di Cokonuri belum. Di Swadaya belum. Di Faisal atau Cilallang teratasi. Di perumahan BTP on progres. Di Perumahan Hamzy dan Antara juga on progres,” urainya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Bangunan Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Syafar Majid mengatakan satgas yang diturunkan menangani drainase di Makassar ada 480 orang. Mereka sudah mulai bekerja sejak 2019 lalu.

Kehadiran satgas tersebut, menurut Syafar, menjadi andalan dalam memastikan tidak terjadinya genangan yang akan merugikan masyarakat. Khususnya di titik-titik rawan yang berada di jalan protokol.

“Sebenarnya hujan intensitas tinggi kalau bertepatan dengan air pasang kita tidak bisa menjaring. Tetapi kalau tidak pasang itu tidak masalah. Cuma memang buangannya di kanal yang sudah penuh,” tandasnya. (*/)