Covid-19, Pangdam XIV Hasanuddin : Personil Siap Bantu Edukasi Warga Tegakkan Protokol Kesehatan

NEWS932 Dilihat

SULSEL.NEWS — Selama masa Pandemi Covid-19 ini semua lapisan mulai dari Jajaran Pemerintahan hingga TNI Polri turun tangan untuk memutus rantai penyebaran virus.

Hal ini diungkapkan langsung, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka, saat memberikan pengarahan prosedur pendisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan kota Makassar, di Aula Kodam XIV/Hasanuddin,

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Yusran Jusuf, beserta Camat dan Lurah Se- Kota Makassar.

Andi Sumangerukka mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan pengamanan dan pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di berbagai tempat.

“Personil akan ikut membantu pemerintah dalam hal ini gugus tugas dalam mengatur dan mengedukasi masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berada di luar rumah,” ucapnya.

Kepeduliannya agar pandemi ini tidak berlangsung lama terjadi di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar.

Ia juga menegaskan beberapa hal, pertama jika tak boleh terjadi lagi tragedi penjemputan jenasah yang positif covid 19 secara paksa. Kedua, tak ada lagi yang takut untuk melakukan rapid test. Karena semakin cepat diketahui kesembuhan pasien juga bisa mencapai 80 persen.

“Ini yang harus diimbau ke masyarakat. Karena itu dapat menimbulkan cluster baru. Sosialisasi massif harus rutin digaungkan ke setiap masyarakat. Ini namanya sinergitas,” jelasnya.

Katanya, kehadirannya bukan semata-mata untuk penegakan hukum. Namun melakukan pendekatan humanis dan persuasif agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus.

Hal senada juga disampaikan , Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Yusran Jusuf. Ia berterimakasih atas sinergitas dan dukungan yang baik dari aparat. Meskipun kata Yusran, virus Covid 19 belum bisa dikendalikan.

“Semoga sinergitas ini bisa membawa Kota Makassar menjadi kota yang bisa menerapkan New Normal. Kita masih terkendala, karena ro kita masih diatas satu dan fluktuatif. Padahal kan salah satu syaratnya Ro harus dibawah 0 selama dua minggu berturut-turut,” paparnya.

Yusran berharap juga kepada Camat dan Lurah agar melakukan diskusi-diskusi rutin bersama RT/RW untuk mengetahui selama masa pandemi ini apa keluhan warga.

“Diskusi seperti ini kadang menghasilkan cara baru memutus rantai penyebaran covid. Ini disebut sinergitas secara merata. Kita harus lakukan secara rutin dan terstruktur,” pungkasnya. (*/rls)

Editor: admin