Agar Tidak Mengulang Kekalahan, PAN Minta None Segera Tentukan Sikap

NEWS, POLITIK435 Dilihat

SULSEL.NEWS – Ketua DPD PAN Kota Makassar Hamzah Hamid meminta Irman Yasin Limpo (None) untuk segera menentukan sikap terkait sosok pendamping yang akan digandeng di Pilwali Makassar 2020

Dikatakan Hamzah, sebagai partai yang pertama memberikan tiket usungan kepada None, pihaknya tidak ingin mengulang kekalahan seperti yang terjadi di Pilwali 2013 lalu.

Dimana kekalahan pada saat itu kata dia lebih disebabkan karena lambatnya pergerakan politik oleh tim pemenangan. Padahal popularitas None kala itu cukup mendukung untuk memenangkan tarung politik lima tahunan.

“Terbukti saat Pilwali lalu kita hanya punya waktu tiga bulan bekerja untuk sosialisasi, dan nyaris memenangkan Pilkada. Hanya saja karena pergerakan yang lambat sehingga hasilnya pun tidak maksimal. Ini harus jadi pelajaran di Pilwali kali ini untuk sesegera mungkin None menentukan sikap siapa calon yang akan mendampinginya,” terang legislator DPRD Makassar itu, Jumat (3/7/2020)

Dengan begitu lanjut Hamzah, seluruh struktur pemenangan bisa segera bekerja hingga ke akar rumpung, melakukan sosialisasi dan kerja-kerja politik untuk kemenangan None. Ini yang PAN dorong ke None agar tidak terlalu lama menentukan sikap,”katanya.

Hingga saat ini kata Hamzah antara None dan partai pengusung belum berbicara secara detail soal sosok pendamping yang akan menemani None di Pilwali memenangkan pertarungan.

PAN sendiri pun dari awal lanjut Hamzah tidak mempersoalkan wakil None harus dari kader PAN atau bukan. Siapa pun sosok yang menjadi pilihan None yang disepakati partai pengusung, terpenting adalah pendamping None harus mampu mendongkrak keterpilihan nanti.

Mengenai Partai Golkar yang juga memutuskan untuk mengusung Irman Yasin Limpo (None) di Pilkada Makassar 2020, isu paket None-Sunnung pun menyeruak dan ditanggapi positif oleh Hamzah Hamid.

Apalagi None dikatakan Hamzah menginginkan wakil dari kalangan milenial untuk mendampinginya di Pilwali. Walau begitu Hamzah mengaku perlu ada pembicaraan terkait itu.

“Tentu dalam pembicaraan ada alasan-asalan mengapa si A kita pilih jadi pendamping. Apakah mampu mendukung kemenangan atau tidak. Karena bagaimana pun kita ingin menang dalam pertarungan ini,” tandasnya. (*)

Penulis :Amma
Editor : Yudhi