DPD GMNI SULSEL: Lawan Israel dengan Kekuatan Medsos

NEWS1584 Dilihat

SULSEL.NEWS – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Sulawesi Selatan merespon peristiwa penyerangan militer Israel terhadap wilayah perbatasan Palestina di Gaza selama beberapa hari terakhir.

Ketua DPD GMNI Sulsel Sufyan Tsauri Wahid mengecam banyaknya korban termasuk anak-anak palestina.

“Ini kejahatan kemanusiaan yang berat. Anak-anak, perempuan, dan warga tak bersalah menjadi korban. Lembaga HAM PBB harus tegas mengambil sikap” ungkap Sufyan melalui rilis yang diterima Sulsel.News, Sabtuc(15/5/2021)

Sufyan juga menyoroti hati nurani Israel yang menyerang warga Palestina di tengah situasi ibadah. “Umat Islam sedang fokus beribadah di bulan Ramadan, bulan yang sakral. Dimana etikanya? Ini melukai seluruh umat beragama dan pejuang kemanusiaan,” ujarnya.

Sufyan mendukung pemerintah dan mengajak masyarakat untuk lebih serius memberikan sanksi kepada Israel dan mengkampanyekan dukungan moril bagi Palestina.

“Indonesia bisa melalui OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan bersuara pada Rapat Dewan Keamanan PBB yang akan segera terlaksana. Israel harus diberi sanksi dalam bentuk apapun. Sebagaimana dalam amanah pembukaan UUD 1945”. Imbuh mahasiswa Pascasarjana UNM itu.

Selain itu perlawanan pejuang kemanusiaan di dunia bisa memanfaatkan kekuatan sosial media untuk menyokong pergerakan.

“di era teknologi dan globalisasi, mari manfaatkan sosmed untuk mengkonsolidasikan gerakan dunia. Tagar #PalestineUnderAttack di twitter telah di post lebih 450.000 tweet, Gaza 2,67 juta tweet, dan #israelterrorist lebih dari 650.000 kali. Bukti bahwa dukungan untuk Palestina dari seluruh dunia terus mengalir” tutupnya.

Sebelumnya, militer Israel melakukan penyerangan kepada warga Palestina yang tengah melakukan salat tarawih. Mereka menyerang warga Palestina yang tengah berada di Masjidilaqsa. Puluhan warga Palestina meninggal dan ratusan terluka parah. Penyerangan pun berlanjut hingga jelang hari lebaran.(*/rls)

Editor: Redaksi