SULSEL.NEWS – Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Makassar Hamzah Hamid meminta ketua RT/RW untuk kembali fokus bekerja sesuai tugas dan pungsinya (Tupoksi) dan tidak lagi memikirkan isu resetting yang berkembang ditengah masyarakat.
Hal ini disampaikannya, usai Fraksi PAN menemui Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di kediamannya, Jl Amirullah, Senin (26/4/2021) malam
Dalam pertemuan tersebut, Hamzah mengaku telah menerima penjelasan dari Walikota yang intinya rencana resetting RT/RW itu masih sebatas wacana.
“Memang ada rencana resetting RT/RW karena beliau (Danny Pomanto) menginginkan kedepan RT/RW yang dipilih harus mampu mengoperasikan IT. Tapi ini masih sebatas wacana karena beliau juga tidak mau melabrak aturan yang ada ,” kata Hamzah Hamid menjelaskan hasil pertemuannya kepada wartawan.
Wali Kota Makassar kata Hamzah Hamid akan merevisi Perwali yang ada, namun itu juga masih sebatas wacana. “Tetapi Intinya sampai sekarang belum ada perubahan, pak Wali belum merevisi Perwali yang dimaksud,” jelas Hamzah Hamid.
Namun demikian, Anggota DPRD Makassar tiga periode itu berharap revisi Perwali ini nantinya tidak bertentangan dengan Perda Nomor 41 Tahun 2001. Dan memberi kesempatan RT/RW melanjutkan tugas-tugasnya hingga akhir masa jabatannya.
“Kalau kita merujuk Perda yang ada, biarlah RT/RW ini menyelesaikan tugas-tugasnya sampai akhir masa jabatannya. Seperti itu harapan kita agar tidak ada yang merasa tercederai,” jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Makassar ini berharap, para ketua RT/RW melupakan isu resetting dengan kembali fokus bekerja melayani warganya seperti biasanya. Dan bersama-sam mendukung program Makassar Recover yang dicanangkan Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma).
“Jadi kami berharap, RT/RW bisa kembali fokus bekerja sesuai tupoksinya dan tidak lagi terpengaruh dengan isu resetting yang berkembang ditengah masyarakat,” harap Hamzah.
Tak hanya itu, politisi senior Partai Amanat Nasional itu mengaku juga telah menyampaikan ke Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto terkait adanya oknum tim “Bassi Barania” yang dinilai terlalu euforia menanggapi isu resetting RT/RW.
tanpa memprtimbangkan budaya Bugis Makassar, sipakatau, sipakainge’, sipakalebbi
“Tidak semua tim Bassi Barania bersikap seperti itu tapi ada oknum yang memanfaatkan situasi,” terang Hamzah Hamid. (*/yud)