SULSEL.NEWS — Tensi politik semakin memanas menjelang pemungutan suara pada Pilwalkot Makassar 2020. Aksi anarkistis menodai pesta demokrasi, mulai dari penusukan pendukung kandidat di sekitar lokasi debat hingga pembakaran posko pemenangan paslon. Kondisi itu diperparah dengan langkah kandidat, tim dan relawan yang saling serang dan berupaya menjatuhkan.
Salah seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Fuad Fauzan, mengaku jengah melihat kondisi tersebut. Iklim demokrasi yang kurang sehat itulah yang kerap membuat kelompok milenial, seperti dirinya terkadang memilih golput. Namun, Pilwalkot Makassar kali ini diakuinya berbeda karena ada kandidat yang membawa harapan.
Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas itu mengaku tertarik dengan gaya, visi dan program paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN). Tatkala paslon lain sibuk saling serang dan menjatuhkan, pasangan doktor dan dokter itu gencar melakukan kampanye. Bukan sembarangan kampanye, tapi kampanye kreatif dan inovatif, baik tatap muka maupun secara daring alias online.
“Makassar butuh wali kota yang bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi muda. Tolong setop pertontonkan aksi anarkistis, premanisme dan saling serang untuk menjatuhkan. Kami tidak butuh itu dan sudah jengah melihatnya,” ucap mahasiswa Jurusan Hukum Administrasi Negara Unhas tersebut, Sabtu (14/11).
“Ya untung saja, ada DILAN yang santuy, saya melihatnya paslon ini paling cinta damai. Mereka tetap tenang meski kerap diserang hoaks dan isu negatif lainnya. Ditambah lagi cara mereka menggaet pemilih sangat kreatif, tidak mengandalkan kampanye konvensional, seperti yang dilakukan paslon lain,” sambung Fuad.
Ia melanjutkan dirinya mulai mengenal DILAN dari kampanye kreatif di medsos. DILAN diketahui memang menggandeng sejumlah konten kreator, selebgram dan influencer dalam membuat konten kampanye yang menarik. Berawal dari situ, ia mengaku mulai tahu program dan kegiatan DILAN.
“Dari situ juga saya tahu ada acara DILAN bertajuk Rabu Kotak-kotak. Konsepnya bagus, menyenangkan dan anak muda banget, ya kami tentunya merasa terwadahi,” ujar Fuad.
Lebih jauh, ia menyampaikan hal lain yang dikaguminya dari DILAN adalah komitmen mendukung dan memberdayakan milenial. Paslon usungan PDIP, Hanura dan PKB itu punya program untuk mendorong milenial dalam mengembangkan start-up dan juga menjadi atlet profesional untuk e-Sport. Bahkan, DILAN sempat menggelar kompetisi e-Sport, belum lama ini.
“Yang juga menjadi nilai plus dari DILAN adalah komitmen melibatkan dan memberdayakan milenial. Bisa dilihat dari programnya, DILAN paling peduli milenial, dimana sangat mendukung pengembangan start-up dan e-Sport yang memang menjadi wadah bagi milenial untuk mengembangkan diri,” tutupnya. (*)
Editor: admin