Pj Wali Kota Makassar Perbolehkan Resepsi Pernikahan Ditengah Pandemi, Dewan: Terlalu Terburu-buru

NEWS908 Dilihat

SULSEL.NEWS – Anggota DPRD Makassar Hj Nurul Hidayat menanggapi pernyataan PJ Wali Kota Makassar Yusran Jusuf yang memperbolehkan resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.

“Menurut saya keputusan Pj Wali Kota terlalu dini untuk dikeluarkan, karena kita baru saja selesai dari PSBB tahap II yg mana masyarakat sebagian besar melanggar aturan protokol kesehatan, pada tahapan PSBB II ini,” katanya, Selasa (26/5/2020).

Anggota Komisi B itu mengatakan, kurva pasien saat ini di Makassar bukannya menurun tapi malah melaju ke atas.

“Jadi alangkah baiknya jangan dulu terburu-buru mengeluarkan aturan yang melonggarkan masyarakat untuk berkumpul melakukan aktivitas mengundang kehadiran orang-orang untuk berkumpul terlalu banyak,” tambahnya.

“Ini akan membahayakan karena penyebaran Covid-19, kita tidak thau dari arah mana-mana saja, yang jelas pandemi ini belum berakhir dalam waktu secepat ini.Jangan katakan kalo nanti akan ada PSBB tahap III, semua sisi kehidupan akan hancur, perekonomian, penghidupan, dan kehidupan bahkan nyawa taruhannya,” tambahnya lagi

Politisi Golkar itu pun menyarakan sebaiknya ditunda dulu resepsi pernikahan. Karena hukumnya sunnah yang masih bisa dilaksanakan dengan tidak perlu melakukan pesta yang besar-besar.

“Cukup sesuai aturan yang membolehkan kedua belah pihak dan diwakili lima org acara akad nikah, resepsi bisa belakangan lihat kondisi,” ujarnya.

Kata dia, beberapa waktu lalu Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga meminta agar PJ Wali Kota tidak mengambil keputusan yang terburu-buru mengenai pembolehan resepsi pernikahan. Dimana Gubernur Sulsel meminta PJ Wali Kota melakukan komunikasi terlebih dahulu ke Pemprov Sulsel.

“Saya rasa ini lucu, karena biasanya Pj Wali Kota mengambil keputusan yang dibuat oleh gubernur, tapi kali ini PJ sudah berani membuat aturan dan kebijakan sendiri, saya rasa memang seharusnya demikian,” bebernya.

“Tapi untuk kali ini saya sependapat dengan gubernur untuk aturan kegiatan resepsi ditunda dulu, kita lihatlah kondisi dua sampai bulan ke depan. Ini demi kepentingan warga masyarakat sendiri, yang penting saat ini jaga kesehatan, perkuat imun tubuh, tetap melakukan sosial distancing, masker tetap harus dipakai kemana-mana, kalau perlu di rumah sekalipun. Hand sanitizer bawa kemana-mana untuk penjagaan diri agar yakin kalo tangan kita selalu dalam keadaan bersih,” ungkapnya.

Ia pun menyarakan kepada Pemprov, Pemkot , DPRD selaku mitra kerja agar sebaiknya bersinergi dalam mengambil kebijakan-kebijakan baru agar tidak membingungkan warga masyarakat.

“Jangan sampai terjadi mosi tidak percaya lagi masyarakat terhadap pemerintahnya. Ini jangan sampai terjadi, karena akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” pungkasnya.(*)

Editor: admin