24 Jama’ah Tabligh Asal India di Kabupaten Gowa Jalani Rapid Test

NEWS908 Dilihat

SULSEL.NEWS — Sebanyak 24 anggota Jama’ah Tabligh yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal India menjalani pemeriksaan kesehatan atau rapid test virus corona atau Covid-19 di Masjid Jami Al Hidayah, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan pun langsung memerintahkan agar seluruh jamaah melakukan isolasi mandiri di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan secara keseluruhan di seluruh area markas.

“Kami telah memerintahkan lurah, Binmas dan Babinsa untuk melakukan pengawasan kepada WNA yang melakukan isolasi mandiri. Kita juga telah menyiapkan kebutuhan pangan mereka dengan memberikan paket sembako,” kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, dikonfirmasi, pada Senin (13/4/2020)

Adnan memastikan, anggota Jama’ah Tabligh tersebut bukan kelompok jamaah yang bermarkas di Jalan Kerung-Kerung, Makassar ataupun kelompok Ijtima 2020 di Pakkatto beberapa waktu lalu. “Bukan dari peserta ijtima,” singkatnya

Terpisah, Kepala Puskesmas Samata dr. Rahma mengatakan, seluruh Jama’ah Tabligh telah menjalani isolasi mandiri. Sementara salah satu diantaranya yang dari hasil pemeriksaan ditemukan memiliki gejala klinis masih akan dipastikan apakah dari hasil swab positif atau tidak.

“Besok dan lusa tim puskesmas akan datang mengambil swab untuk memastikan hasilnya apakah betul positif,” terangnya.

Panitia penerima tamu luar negeri Ustad Gazali membenarkan adanya 24 anggota Jama’ah Tabligh di Markas Dakwah Masjid Al Hidayah. Mereka yang datang terbagi dalam tiga kelompok.

Ia menjelaskan, untuk riwayat perjalanannya mereka datang ke Indonesia pada 20 Desember 2019 lalu. Kemudian pada 26 Januari 2020 mereka melakukan perjalanan ke Provinsi Sulawesi Barat untuk melakukan syiar.

“Nanti pada 26 Maret ke 24 anggota Jama’ah Tabligh ini masuk ke Kabupaten Gowa untuk melaksanakan kegiatan yang sama, namun karena situasi yang tidak memungkinkan sehingga tidak melaksanakan giat tersebut sampai saat ini,” jelasnya.

Lanjut Gazali, untuk rencana kepulangannya dijadwalkan dilakukan secara bergiliran sesuai dengan kelompok masing-masing mulai 10 hingga 13 Mei 2020 mendatang. Namun pihaknya mengkhawatirkan akan terjadi penundaan karena hingga saat ini India dalam status lock down.

Sementara, 24 anggota Jama’ah Tabligh ini visanya akan berakhir pada 16 April 2020.

“Mereka ini sudah melakukan pengurusan dan telah ada penyampaian dari pemerintah kepada Kedubes India untuk mengurus kepulangan mereka yang saat ini ada di Markas Dakwah Masjid Jami Al Hidayah. Mereka pun sudah masuk dalam pantauan Imigrasi Sulsel,” ujarnya. (*)

Editor: admin