SULSEL.NEWS–Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras meyakini PPP akan mampu survive di Pileg 2019 mendatang, meski banyak survei yang menyebut partai Islam akan tumbang satu per satu diamputasi oleh jebakan ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold) 4%.
“Kita tidak bisa merubah ideologi PPP dari Islam menjadi nasionalis karena itu sudah ketetapan pendiri PPP. Lagipula lucu kalau lambang kita Ka’bah, tapi ideologi kita bukan Islam. Pengalaman Pileg selama ini, PPP selalu diprediksi cuma dapat 2-4% suara, nyatanya di setiap Pileg kita selalu meraup suara 8-10%,” kata Aras pada diskusi politik “Membedah Peluang Partai Islam di Pileg 2019”, di warkop Dottoro, Jl. Boulevard, pada Selasa (13/11/2018).
Dijelaskan, garis perjuangan politik PPP memang tidak berambisi menjadi partai penguasa atau pemenang sebagaimana cita-cita partai politik lainnya. PPP kata dia, hanya bercita-cita agar eksistensi agama diakui dalam setiap regulasi yang dilahirkan pemerintah.
“Dengan kata lain, PPP memiliki keterwakilan di parlemen untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan agama lain yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,” terangnya.
Menyebarkan prestasi-prestasi PPP di parlemen kepada masyarakat menjadi salah satu strategi partai fusi 4 parpol ini menghadapi pemilihan legislatif mendatang.
Untuk menggaet pemilih milenial, PPP juga berupaya menghapus stigma sebagai partai tempat berkumpulnya orang-orang uzur. Salah satunya dengan merekrut sebanyak mungkin caleg muda yang cerdas dan energik namun menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
“Kita tampil dengan gaya kemasan masa kini. Bahwa pencinta Ka’bah itu keren. Bahwa Islam itu keren. Mulai dari ketua umum sampai kader-kader kita semuanya wajib tampil keren sepanjang tidak melanggar nilai-nilai agama Islam,” imbuhnya dalam diskusi yang digelar Komunitas Wartawan Politik Makassar ini.(*)
Editor: admin