SULSEL.NEWS — Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir mendorong masyarakat ikut berjuang menciptakan generasi Qurani di Makassar. Hal tersebut dianggap penting karena lantunan ayat suci Al Quran yang akan menyelamatkan kota ini dari bala dan musibah.
Hal ini disampaikannya, pada kegiatan sosialisasi penyebarluasan informasi dan produk hukum kepada masyarakat Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2012, tentang Pendidikan Baca Tulis Al Quran, di Hotel Agraha Makassar, Rabu (2/12/2020).
“Perda ini sangat penting disosialisasikan. Keberadaan Perda ini untuk umat. Saya tidak bisa bayangkan jika tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak bisa melantunkan ayat suci Al Quran,” tutur Wahab.
Menurut Legislator Partai Golkar itu, Perda Baca Tulis Quran diperjuangkan pada tahun 2009. Dirinya termasuk salah satu legislator yang memproses Perda ini hingga rampung.
“Perda ini akan menjadi sebab meringankan kita dari azab kubur. Lantunan Quran akan menyelamatkan kita dari api neraka,” katanya.
Wahab juga mengatakan, tahfidz Quran tak kalah pentingnya. Sebagai orang tua, sudah seharusnya bangga jika anak-anak menjadi tahfidz Quran.
Untuk mewujudkan itu, pemerintah bersama DPRD Makassar menambah kuota alokasi penerima hibah untuk 1.500 guru mengaji. Termasuk bagi penghapal Quran juga mendapat garansi akan secara otomatis masuk ke sekolah negeri.
“Kami alihkan penerima dana hibah yang tidak perlu, ke guru-guru mengaji, pemandi jenazah, imam rawatib. Karena mereka ini yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka,” tegasnya.
“Insya allah tahun depan juga kita akan melahirkan perda baru yang mempertajam pelaksanaan syariat. Selama palu sidang ada di tangan saya, akan saya gunakan untuk kemaslahatan umat,” kunci Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar itu.
Aswis Badwi, Kabag Kesra Kota Makassar menambahkan, Perda ini harus betul-betul diimplementasikan ke masyarakat. Maksud dibentuknya perda ini sebagai upaya strategis dalam rangka membangun dan membentuk kualitas manusia yg berakhlak dan berwawasan qurani.
“Maksudnya adalah generasi ke depan harus berwawasan dengan berpatok pada Quran. Bukan hanya pandai membacanya tapi mengerti dan mengamalkan di kehidupan sehari-hari,” ungkap Aswis.
Ia juga mengingatkan, dunia ini penuh dengan godaan, sudah seharusnya Al Quran dijadikan acuan hidup umat muslim. Karena Rasulullah diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.
Hal yang sama juga disampaikan Ustaz Heri, Ketua Majelis Zikir Ar Rahman. Tujuan dibentuknya Perda Baca Tulis Quran ini demi meningkatkan pemahaman dan kemampuan baca tulis Quran serta penghayatan terhadap Al Quran untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Juga meningkatkan minat baca tulis Al Quran sejak dini dan menanamkan kecintaan terhadap Al Quran.
“Ajaklah anak-anak ke masjid dan TPA agar anak-anak kita bisa membaca Quran, tahfidz lebih baik. Perbanyak menciptakan tahfidz di Makassar. Niscaya kita akan terhindar dari bala dan musibah. Quran pembawa syafaat di akhirat kelak. Quran yang akan menyelamatkan kita,” terangnya.
Ustaz Heri menekankan, yang terbata-bata membaca Quran tapi rajin membacanya lebih baik daripada yang lancar membaca Quran tapi jarang membacanya.(*)
Editor: admin