Program Danny Dikritik, Sekretaris NasDem Makassar: Mari Bersaing Ide dan Gagasan

POLITIK835 Dilihat

SULSEL.NEWS – Sekretaris Partai NasDem Makassar, Ari Ashari Ilham angkat bicara terkait sejumlah kritikan yang mengarah kepada pasangan calon Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.

Mantan Wali Kota Makassar itu
dianggap sejumlah pihak gagal merealisasikan program dan kebijakannya. Utamanya yang berkaitan dengan program smart city. Sebut saja Pete-pete Smart, Halte Kapsul, Apartemen Lorong (Aparong), hingga tempat sampah gendang dua.

“Yang bisa menilai gagal atau tidaknya pak Danny pimpin Makassar bukan secara telanjang mata. Dan bisa dinafikkan bahwa Danny Pomanto adalah walikota yang paling banyak meraih penghargaan,” kata Ari Ashari Ilham, di Komisi A DPRD Kota Makassar, Selasa (20/10/2020).

Dijelaskan lagi, semasa Danny Pomanto menjabat Wali Kota banyak perubahan yang ada di Kota Makassar. “Jadi kalau dikatakan itu banyak yang belum selesai dari kerja-kerja selama masa pak Danny, kita kasih kesempatan sekali lagi untuk merampungkan semua sehingga program-programnya dapat terealisasin,” jelasnya.

Anggota Komisi A DPRD Makassar ini berharap, dalam kontestasi politik Pilwali Makassar ini saling adu gagasan dan mencerdaskan masyarakat harus dikedepankan. Ia memandang, 4 paslon yang maju Pilkada 2020 ini adalah putra-putri yang memiliki kemampuan memimpin Kota Makassar.

“Mari bersaing dengan ide dan gagasan. Tidak menjatuhkan kandidat yang lain. Karena kandidat panik adalah kandidat yang menyerang. Memang semua orang itu jika menginginkan suatu jabatan seperti mau menelanjangi yang lain,” tukasnya.

Ditanya, program TPA Bintang Lima yang tidak terealisasi. Politisi muda Partai NasDem itu mengungkapkan, kesalahan tidak bisa sepenuhnya ditimpakan ke Danny Pomanto sebagai Walikota kala itu, karena persoalan TPA ini beberapa walikota sebelumnya pun tidak dapat menyelesaikan.

“Kalau terkait TPA itu kerdil pikiran kita kalau mengatakan pak Danny gagal dalam menyelesaikan TPA ini,” ucapnya.

Ari menegaskan, Danny Pomanto berkomitmen akan melanjutkan program Smart City tersebut. “Yang jeleknya di Makassar itu kalau ada pemimpin dan ada penggantinya kemudian kita gengsi untuk melanjutkan. Sebenarnya, jika program itu baik dan untuk kepentingan bersama, dianggap layak dan bagus itu seharusnya dilanjutkan. Kenyataannya ketika Pak Danny berhenti programnya juga berhenti. Intinya, program di periode pertama yang kita anggap bagus akan kita lanjutkan,” tandasnya. (*)

Editor: admin