Pj Wali Kota Makassar Minta Program CSR Telkomsel Fokus Pembelajaran Daring

NEWS889 Dilihat

SULSEL.NEWS – Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluudin menerima kunjungan PT Telkomsel dan PT Medialink Global Mandiri terkait pembahasan tantangan Pemkot Makassar dalam melaksanakan sekolah daring (dalam jaringan), pada Kamis (6/8/2020).

Dikesempatan itu Rudy Djamaluddin mengapresiasi langkah Telkomsel dalam memberikan dukungan kepada para pelajar saat pembelajaran daring.

Menurutya, pendidikan tetap menjadi prioritas meski pemerintah fokus penanganan pendemi Covid-19. Karena pendidikan berkaitan dengan kemajuan bangsa.

“Meski pemerintah fokus penanganan pendemi Covid-19 tetapi p.endidikan harus jalan, pendidikan tidak boleh turun, karena ini kelangsungan bangsa dan negara,” kata Rudy Djamaluddin

Ia juga meminta kepada Telkomsel yang merupakan perusahaan negara bersama Pemkot Makassar untuk memberikan dukungan kepada peserta didik afirmasi atau berasal dari kurang mampu melalui
program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel untuk fokus terhadap pembelajaran daring.

“Kalau rendah ekonominya, kebanyakan semangat sekolah pasti rendah. Apalagi situasi begini. Mereka pasti lebih membeli makanan dari pada kuota. Kewajiban kita saat ini supaya mereka tidak punya alasan tidak sekolah. Untuk itu CSR Telkomsel berfokus disini saja. Sehingga kita bisa gratiskan pembeli kuotanya,” katanya.

Sementara Account Manager Manajer Telkomsel Makassar, Sony Widjaya mengatakan, pihaknya berkomitmen dan bertanggung jawab untuk membantu Pemkot Makassar dalam penanganan Covid-19 di Kota Makassar. Salah satunya dengan memberikan paket kuota murah pendidikan sebesar Rp 4 ribu 1 GB. Sementara Rp 100 ribu 50 GB bagi tenaga pengajar.

“Jadi kami akab berikan kartu ke peseta didik yang dataya berasal dari Dinas Pendidikan Makassar. Meski murah, peserta didik tidak bisa mengakses sesukanya. Kita sudah kunci, mereka hanya bisa akses berkaitan dengan dunia pendidikan,” katanya.

Manajer Operasional PT Medialink Global Mandiri, Tirta Kusuma mengatakan, pihaknya menawarkan aplikasi platform untuk media pembelajaran online. Dimana nantinya, para tenaga pendidik dan peserta didik tidak lagi menggunakan internet.

“Selama ini pembalajaran daring medianya menggunakan Aplikasi Zoom. Itukan memakai kuota dan servernya di luar negeri. Nantinya kita simpan servernya di Makassar dan menggunakan jaringan Diskominfo. Jadi bisa lokal, tak perlu lagi internet,” pungkasnya.(*)

Editor: admin.