SULSEL.NEWS – Dalam upaya menciptakan layanan transportasi yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan bagi pelajar, Dinas Perhubungan Kota Makassar terus berinovasi menghadirkan fasilitas terbaik.
Salah satunya dengan mengoperasikan bus sekolah berbasis listrik yang dilengkapi berbagai fitur teknologi modern untuk memantau keselamatan dan mendukung kenyamanan siswa selama perjalanan.
Sebagai wujud komitmen mendukung transportasi pelajar yang aman dan berkelanjutan, Dinas Perhubungan Kota Makassar kini mengoperasikan bus sekolah listrik dengan teknologi canggih untuk memantau keselamatan dan meningkatkan kualitas layanan.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Makassar, Dr. Jusman, menjelaskan Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perhubungan terus memperkuat komitmen menghadirkan transportasi sekolah yang aman, nyaman, dan modern.
“Saat ini, layanan bus sekolah gratis telah memiliki lima koridor utama yang melayani puluhan sekolah di berbagai wilayah kota,” jelasnya, Selasa (15/7/2025).
Menariknya, tiga unit di antaranya sudah menggunakan bus berbasis listrik yang dilengkapi teknologi canggih untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pelajar.
Selain itu, kata dia. Tersedia sejumlah fitur modern yang disematkan pada armada bus listrik ini.
“Bus listrik kita memiliki CCTV dan NVR yang memantau aktivitas sopir dan penumpang secara real-time, sensor berbasis AI untuk mendeteksi perilaku berisiko,” katanya.
“Ada juga sistem komunikasi langsung antara sopir dan operator admin,” tambah Jusman.
Selain itu, bus listrik dilengkapi fasilitas pendukung pembelajaran dan hiburan bagi siswa.
Fitur-fitur canggih bus listrik meliputi. CCTV dan NVR, memantau aktivitas sopir dan penumpang secara langsung.
Sedangkan, sensor AI: mendeteksi perilaku mencurigakan atau membahayakan keselamatan.
Kemudian, sistem informasi dan komunikasi: memungkinkan interaksi cepat antara sopir dan operator pusat.
“Akses internet gratis: dapat dimanfaatkan pelajar selama perjalanan,” tuturnya.
Selanjutnya, Smart TV: menayangkan materi edukasi dan hiburan. Serta Mobile Apps: memantau lokasi dan aktivitas bus secara transparan.
Fitur-fitur tersebut dinilai sangat penting dalam mendukung keselamatan berkendara dan mencegah potensi pelanggaran lalu lintas.
“Kami berharap dengan hadirnya bus listrik ini, shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum semakin meningkat, sehingga risiko kecelakaan lalu lintas dapat ditekan,” terang Jusman.
Data Route Safety Kota Makassar, sejak operasi mencatat rata-rata 100 hingga 115 ribu jiwa menjadi korban kecelakaan lalu lintas setiap tahun, dengan rentang usia korban didominasi pelajar berusia 15–20 tahun.
Oleh karena itu, keberadaan bus sekolah gratis berbasis listrik menjadi langkah strategis Pemkot Makassar untuk menciptakan transportasi yang lebih aman, nyaman, sekaligus ramah lingkungan.
“Kami mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk memanfaatkan fasilitas ini,” imbuhnya.
Saat ini, layanan bus sekolah gratis tercatat melayani ribuan siswa setiap bulan di lima koridor utama. Apalagi minat pelajar terhadap fasilitas ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam satu hari rata-rata ada sekitar 200 siswa yang memanfaatkan bus sekolah, dengan tingkat okupansi sekitar 80 hingga 90 persen.
“Jika dihitung per bulan sepanjang 2025, rata-rata jumlah siswa yang terlayani sekitar 2.252 orang,” jelas Jusman.
Operasional bus sekolah dimulai setiap hari sekolah pukul 06.00 hingga 06.30 pagi, tergantung jarak keberangkatan di masing-masing rute. Bus akan mengangkut siswa TK, SD, SMP, hingga SMA menuju sekolah-sekolah yang sudah ditetapkan di lima koridor.
Saat ini, Dishub Makassar mengoperasikan lima unit bus, terdiri dari: 3 unit bus listrik berkapasitas medium (32 kursi, panjang 8 meter)
“Kemudian, 2 unit bus berbahan bakar BBM, terdiri dari 1 bus medium (32 kursi) dan 1 bus kecil (16 kursi),” ungkapnya.
Semua armada melayani jalur yang sama dalam lima koridor, dengan rute yang sudah disesuaikan agar menjangkau kawasan padat penduduk dan sekolah-sekolah di Makassar.
Lebih dari sekadar transportasi, program ini juga dirancang untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan.
“Selain meningkatkan akses pendidikan, layanan ini sekaligus meringankan beban keluarga kurang mampu. Tahun ini, kami berupaya agar semakin banyak siswa dari keluarga prasejahtera yang bisa merasakan manfaatnya,” harap Jusman.
Untuk 2025, pihaknya tengah melakukan evaluasi dan pengembangan skema baru agar layanan semakin menjangkau lebih banyak pelajar, khususnya yang berasal dari keluarga miskin.
“Pemkot Makassar berharap program bus sekolah gratis dapat menjadi solusi transportasi yang aman dan mendukung pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah kota,” tukasnya.(*)