PD Pasar Makassar Raya Perketat Protokol Kesehatan

NEWS491 Dilihat

SULSEL.NEWS – PD Pasar Makassar Raya terus berupaya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang maupun pengunjung yang datang berbelanja ke pasar tradisional untuk sennatiasa menerapkan protokol kesehatan, utamanya menjelang perayaan Hari Raya Idhul Adha yang jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020 mendatang.

“Kami di PD Pasar sejak Maret lalu hingga saat ini terus berupaya melakukan edukasi, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional. Khusus menjelang lebaran Idhul Adha ini penerapan protokol kesehatan kita perketat karena dapat dipastikan akan terjadi lonjakan pengunjung,” terang Dirut PD Pasar, Basdir, Selasa (28/7/2020).

Menurut Basdir, dalam menerapkan prokol kesehatan di pasar tradisional sangat jauh beda dengan di mal atau dipasar modern lainnya.

“Di mal itu pengunjung dan pengusahanya tertib. Tapi kalau di pasar tradisional pengunjung dan pedagangnya terkadang ngeyel. Tetapi itu menjadi tantangan kami di PD Pasar untuk melakukan himbauan, edukasi, bahkan kita bisa memberi sanksi jika telah berkali-berkali diberikan himbauan,” terangnya lagi.

Basdir memastikan di seluruh pasar tradisional di Makassar telah disiapkan westafel portable untuk cuci tangan di setiap pintu-pintu masuk. Juga dipasang spanduk berupa himbauan serta disiagakan petugas dari unsur TNI dan Polri.

“Sekarang kita telah menyiapkan alat cuci tangan di setiap pintu masuk, ada spanduk himbauan, ada petugas-petugas kami dengan TNI/Polri untuk selalu memberi edukasi. Hingga berkeliling pasar untuk mengingatkan orang yang tidak pakai masker,” paparnya.

Di samping itu, PD Pasar juga berencana memasang tirai plastik di setiap lapak dan kios pedagang guna membatasi antara pembeli dan pedagang.

“Kami sudah uji coba di pasar Maricayya dan pasar Pabaeng-baeng. Selanjutnya 10 pasar akan kami pasangi semua,” terang Basdir lagi.

Dengan segala upaya dan terobosan yang dilakukan demi menghalau penyebaran Covid-19 di pasar tradisional, Basdir berharap kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya meneraplan protokol kesehatan untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

“Ini sudah berjalan baik meskipun kami akui masih ada pelanggaran sekitar 20-30 persen. Mudah-mudahan bisa lebih maksimal lagi. Sekali lagi saya katakan, karakter orang di pasar tradisional berbeda dengan orang di pasar modern,” pungkasnya.(*)

Editor: admin