SULSEL.NEWS – Aliansi Suporter Makassar menyerukan untuk menjaga ketertiban dan menghindari tindakan anarkis bagi mahasiswa yang akan melakukan aksi menyuarakan aspirasinya pada peringatan Hari Buruh dan Hari Pendidikan yang jatuh pada tanggal 1 dan 2 Mei 2024
Seruan ini disampaikan langsung Dg Sikki salah satu anggota Aliansi Suporter Makassar. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif dari demonstrasi yang kerap diwarnai dengan penutupan jalan, pembakaran ban, dan tindakan anarkis lainnya.
“Demo dengan menutup jalan, membakar ban, dan tindakan anarkis lainnya sangat meresahkan masyarakat. Ini sangat menyusahkan, terutama bagi para pencari nafkah seperti ojek online, sopir truk, dan tukang bentor (becak motor),” ujar Dg. Sikki, Senin (29/4/2024).
“Mereka harus berputar jauh atau bahkan tidak bisa bekerja karena akses jalan yang tertutup. Kita semua berhak menyuarakan pendapat, tapi mari kita lakukan dengan cara yang damai dan tidak merugikan orang lain,” pinta Dg Sikki.
Kata Dg Sikki, demonstrasi yang berakhir dengan tindakan anarkis hanya akan menciptakan kesan negatif terhadap gerakan mahasiswa itu sendiri. “Kita harus menunjukkan bahwa mahasiswa bisa berdemonstrasi dengan cara yang beradab, tanpa merusak fasilitas umum dan mengganggu aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Sementara, di tengah persiapan aksi, beberapa organisasi mahasiswa juga telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung aksi damai. Mengajak seluruh peserta untuk tetap menjaga ketertiban dan memastikan bahwa aspirasi yang disampaikan tidak disertai dengan tindakan kekerasan.
Koordinator Aksi Mahasiswa, Andi Rahmat, menegaskan komitmennya untuk berdemonstrasi secara damai. “Kami ingin menyampaikan aspirasi kami terkait isu-isu ketenagakerjaan dan pendidikan tanpa harus merugikan warga. Kami sepakat bahwa aksi anarkis tidak akan membawa manfaat, justru akan memperburuk situasi, kita sampaikan aspirasi, tapi jangan sampai merugikan orang lain” kata Andi Rahmat.
Dengan semangat Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional, mari kita jadikan momentum ini sebagai ajang untuk menyuarakan kepedulian dan aspirasi dengan cara yang damai dan tertib. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan keamanan masyarakat. (*/rls)