Alumni UIN Alauddin Sekaligus Ketua KNPI Gowa, Bung Alung Pimpin Investigasi Kasus Temuan Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin

NEWS21 Dilihat

SULSEL.NEWS – Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sekaligus Ketua KNPI Kabupaten Gowa di tunjuk jadi Koordinator Tim Pencari Fakta (TPF) terkait kasus penemuan uang palsu di kampus UIN Alauddin.

Penunjukan tersebut disepakati oleh rekan – rekan Alumni UIN Alauddin dan disambut positif, mengingat pengalamannya di bidang investigasi.

Diketahui Bung Alung pernah terlibat dalam tim investigasi kasus bentrokan antara polisi dan HMI Makassar pada tahun 2010, yang berhasil mengungkap fakta-fakta penting dari peristiwa tersebut.

Dalam keterangannya kepada awak media, Bang Alun menyatakan kesiapannya untuk memimpin investigasi ini secara mendalam. Ia berencana untuk berkoordinasi dengan pihak kampus, khususnya Rektor UIN Alauddin, untuk mengakses rekaman CCTV dan informasi lain yang relevan.

Sebagai koordinator TPF, Bung Alung akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap jaringan pengedar uang palsu yang diduga beroperasi di Sulawesi, termasuk di kab. Mamuju, provinsi Sulawesi Barat.

“Iya, benar saya ditugaskan oleh teman-teman alumni untuk melakukan investigasi mendalam agar persoalan uang palsu yang melibatkan Kepala Perpustakaan UIN ini bisa terungkap,” ujar Bang Alun. Selasa (17/12/2024)

“sebagai langkah awal, kami akan berkoordinasi dengan pihak kampus, kemudian meminta pihak kampus memeriksa rekaman CCTV terkait isu penemuan uang palsu. Banyak hal lain yang akan kami koordinasikan untuk memastikan persoalan ini bisa terang benderang. Kami juga akan mendukung penuh pihak kepolisian dalam mengusut tuntas jaringan uang palsu di Pulau Sulawesi,” tambahnya.

Bang Alun, yang merupakan lulusan Magister Ilmu Komunikasi UIN Alauddin, menjelaskan bahwa motif di balik kasus ini beragam. Ada pihak yang mencetak uang palsu, ada yang memasarkan, dan ada pula yang membelinya dengan uang asli. Nilai transaksi pun bervariasi.

TPF berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab. Investigasi ini juga akan menelusuri keterlibatan seorang ASN di Mamuju yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak UIN Alauddin terkait kasus tersebut, Publik menantikan pernyataan resmi dari pihak kampus untuk memberikan klarifikasi dan mendukung penuh proses investigasi yang sedang berjalan.

Kerjasama yang baik antara TPF, pihak kampus, dan kepolisian sangat krusial untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan akuntabel. Semoga investigasi ini dapat memberikan keadilan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.(*/diman)