Akademisi Nilai DILAN Unggul Penguasaan Materi

POLITIK1012 Dilihat

SULSEL.NEWS — Empat pasangan calon (paslon) telah memaparkan visi misi dan program pada acara debat publik seri I Pilwalkot Makassar di Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.

Mereka diuji oleh lima panelis yang berlatar belakang akademisi. Lewat debat publik itu, masyarakat bisa menilai kualitas kandidat, termasuk program dan kebijakan yang akan diimplementasikan bila kelak terpilih.

Akademisi dari Polinas Makassar, Anugerah Amir, berpendapat empat paslon yang bertarung menawarkan sederet program menarik. Namun, paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) yang paling menonjol. Program pasangan doktor dan dokter itu paling solutif dan kekinian, serta sesuai kebutuhan dan menjawab problematika Makassar sesuai tema debat publik.

“DILAN unggul penguasaan materi untuk debat perdana dengan tema Sosial Budaya, Keamanan, Pendidikan, Lingkungan dan Transportasi. Tidak heran, itu karena Deng Ical (Syamsu Rizal) punya keunggulan pengalaman di eksekutif dan legislatif, makanya program yang disusun lebih mengena, paling solutif dan kekinian. Tampil cantik tanpa teks,” kata aktivis 98 Makassar ini, Sabtu (7/11).

Program DILAN memang melingkupi seluruh tema debat. Di bidang sosial budaya, paslon ini menawarkan program Makassar Bahagia, |Beradab dan Religius (MABAJI). Selain itu, visi misi paket representasi Muhammadiyah-NU itu juga berlandaskan kearifan lokal yakni Makassar Kota Sombere’.

Selanjutnya di bidang keamanan, DILAN berkomitmen bersinergi dengan aparat keamanan untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif. Lalu, di bidang pendidikan, paket ini mempunyai sederet program solutif, mulai dari Sekolah Sombere, Baruga Macca hingga Beasiswa Prasejahtera dan Siswa Pulau.

Adapun di bidang transportasi dan lingkungan, DILAN menawarkan Makassar Lestari yang terdiri dari sejumlah program. Di antaranya yakni Makassar Tanpa Macet (MAPACE), Lahan Kosong Produktif (LA KOPI), Sampah Berbasis Label Usaha (SAMBALU), Masyarakat Tepian Tangguh Bencana (MAPPATABE), Makassar Kawasan Tanpa Banjir (KOTA SAKTI), Pasokan Air Bersih Berkelanjutan (PESIAR) dan Kawasan Ekowisata Kolaboratif (KILAT).

“Tidak heran bila DILAN lebih menguasai materi, itu karena mereka paham masalah perkotaan dan menkonversinya dalam program solutif. Ya paslon lain juga punya program yang menarik, tapi yang solutif, kekinian dan sesuai kebutuhan masyarakat hanya program DILAN. Jadi debat tuntas, DILAN tampil paling pas,” tukasnya. (*)

Editor: admin