Optimalisasi Teknologi 5G Butuh Ketersediaan Fiber Optic

NEWS899 Dilihat

SULSEL.NEWSAsosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)
menilai ketersediaan fiber optic (serat optik) dalam penerapan teknologi 5G merupakan
suatu keharusan.

Peran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentunyavharus terus ditingkatkan dalam penyediaan fiber optic.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)
Marwan O. Baasir memaparkan bahwa saat melakukan uji coba dan launching 4G pada
periode 2014-2015 lalu, proses melakukan roll out sebuah teknologi baru itu membutuhkan waktu, apalagi dari 4G ke 5G.

“Ini ada perbedaaan yang cukup fundamental. Transport yang ada di 4G itu masih bisa menggunakan gelombang mikro atau microwave. Karena yang berjalan di masyarakat saat ini, mungkin sama halnya dengan operator, itu bisa lebih dari 50%-60% menggunakan microwave. Dengan beralih ke 5G, yang kecepatannya diatas 10 giga,
kita membutuhkan fiber optic. Jadi, fiber optic itu harus. Kalau nggak, nanti 5G rasanya 4G, karena transportnya kurang. Jadi, itu yang sangat dibutuhkan,” jelas Marwan dalam Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara virtual bertajuk “Indonesia Maju dengan 5G”, Senin (7/6/2021).

Marwan menambahkan, ketersediaan fiber optic hingga saat ini masih terbatas, karena
baru ada di kota besar. Untuk itu, peran Kementerian Kominfo harus dioptimalkan untuk membantu para operator yang tergabung dalam asosiasi, agar pemerintah daerah bisa merelaksasi atuan-aturannya sehingga proses penggelaran fiber optic dapat berjalan dengan mudah sehingga bisa mendukung pengembangan 5G di Tanah Air. (*/rls)