Kanal Sirkulasi di Kawasan CPI Rampung, Aroma Menyengat di Pantai Losari Dipastikan Normal

NEWS868 Dilihat

SULSEL.NEWS – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah mengungkapkan, penembusan kanal selatan di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) akhirnya bisa dilakukan. Sirkulasi air di Pantai Losari akan semakin lancar dan tidak menimbulkan bau busuk.

Penembusan kanal ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penerusan 5 meter panjang tanah dengan alat berat.

“Alhamdulillah perjuangan yang panjang hari ini membuahkan hasil,” kata Nurdin Abdullah saat melakukan ceremony penembusan kanal di CPI, Senin (11/01/2021).

Nurdin menyebutkan, penembusan kanal ini juga sudah sesuai dengan Perda Nomor 4 Kota Makassar Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Ke depan, Nurdin berharap keluhan masyarakat tentang bau yang dimunculkan oleh kanal karena tidak ada sirkulasi, akan terselesaikan.

Tak hanya itu, kanal tersebut juga akan menjadi kawasan rekreasi dan memiliki fungsi ganda. Sirkulasi air di Makassar, terutama sekitar kawasan Losari juga semakin sehat.

“Tugas selanjutnya adalah berkolaborasi dengan Balai Besar Sungai agar dapat dengan cepat meneruskan pembukaan jalur air kanal Jongaya agar supaya sirkulasi air ini bisa segera terwujud, dan ini akan menjadi kawasan baru,” ujarnya.

Orang nomor satu di Sulsel ini mengapreasi kerja keras dan kolaborasi antara Forkopimda, Pemerintah Kota dan pemilik lahan yang menghibahkan lahannya, seperti PT Passokorang, PT GMTDC (Lippo Group), dan ahli waris Hj Najamiah.

“Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua, sehingga semua pemilik lahan memberikan lahannya untuk dijadikan kanal,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin mengatakan, penembusan kanal ini sudah sesuai dengan Perda Kota Makassar. Pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 2019 oleh KSO Citraland Yasmin sepanjang 500 meter, dan dirampungkan di tahun 2020 dengan panjang kurang lebih 530 meter.

“Kalau kita konversi menjadi volume tanah, maka volume tanah yang dipindahkan pada lahan dua ini, yaitu kurang lebih 40.000 meter kubik,” jelasnya.

Pengerjaan dimulai pada 8 Desember 2019, setelah didahului dengan berbagai pertemuan-pertemuan, termasuk dengan pemilik lahan.

“Alhamdulillah pemilik lahan memberikan lahan untuk digunakan oleh masyarakat umum dalam hal ini penerusan kanal. Untuk itu, kita berterima kasih pula pada pemilik lahan yang telah rela memberikan tanah dalam bentuk hibah kepada Pemprov Sulsel,” pungkasnya.(*)

Editor: admin