SULSEL.NEWS – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan – Barat (Badko HMI Sulselbar) sayangkan bentuk penanganan penyebaran virus Covid-19 yan dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Badko HMI Sulselbar Lanyala Soewarno yang menganggap Gubernur Sulawesi Selatan telah gagal dan tak punya solusi dalam menangani penyebaran Covid-19.
“Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulawesi Selatan telah gagal menangani penyebaran Covid-19 dengan dibuktikan dengan banyaknya masyarakat Sulawesi Selatan yang positif pada kasus ini,” ungkapnya, minggu (07/06) di Sekretariat Badko HMI Sulselbar.
Lanyala Soewarno juga mengecam pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan di sosial media yang mengakui banyaknya orang yang dimakamkan dengan prosedur covid-19 tetapi bukan karena positif virus yang mematikan ini.
“Pak Gubernur nyatanya sudah mengetahui beberapa kasus yang dimakamkan dengan prosedur covid-19 tetapi ternyata pasien tersebut negatif covid-19. Pertanyaannya siapa yang harus bertanggung jawab kepada keluarga korban?” Terangnya.
Pria kelahiran Soppeng ini pun mempertanyakan bentuk penanganan yang dilakukan oleh Pemprov dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah. Selama ini apa saja yang sudah lakukan Bapak Gubernur.
“Anggaran penanganan covid-19 ini cukup besar tetapi sayangnya bentuk penanganan masih amburadul. Lalu dikemanakan anggaran tersebut dan apa solusi yang bisa ditawarkan Gubernur agar masyarakat Sulsel tidak cemas akan pandemi Covid-19 ini?,” lanjutnya.
Lanyala Soewarno meminta kepada Gubernur Sulsel untuk fokus dalam penanganan Covid-19 ini agar jumlah korban yang terdampak tidak semakin bertambah.
“Sulawesi Selatan masuk pada zona merah penyebaran covid-19 ini. Gubernur Sulsel harus segera menghadirkan regulasi yang dapat mencegah penularan virus ini,” tegasnya.
“Pak Gubernur tidak usah terlalu banyak pencitraan karena kami tidak butuh itu. Yang kami butuh adalah kinerja Gubernur beserta bawahannya dalam mencegah penularan covid-19 ini,” tutupnya. (*/rls)
Editor: admin