SULSEL.NEWS – Anggota DPRD Makassar kembali menggelar sosialisasi penyebaran informasi produk hukum daerah Kota Makassar, di Hotel Tree, Jl. Pandang Raya, pada Rabu (3/8/2022).
Sosialisasi kali ini mengangkat tema “Perda Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif”. Menghadirkan narasumber Hapidah Djalante (Kabid Perlindungan Perempuan DPPP Kota Makassar), serta Husmirah Husain ( Direktur Pengembangan Program Institute of Community Justice)
Dikesempatan itu, Azis Namu mengungkapkan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak umur 0 hingga 6 bulan tanpa tambahan makanan.
Pemberian ASI Eksklusif kata Azis Namu merupakan hak anak mendapatkan nutrisi. Sebab selain mengandung zat kekebalan tubuh juga mengandung zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Juga akan meningkatkan ikatan cinta dan kasih sayang antara ibu dan bayi.
“Karena pentingnya ASI Eksklusif ini bagi bayi, maka pemerintah mewajibkan pelaku usaha dan industri, seperti mal, perkantoran, bandara, atau pelayanan publik lainnya untuk menyiapkan bilik atau ruang menyusui,” kata Azis Namu.
Meski demikian, pemberian ASI Eksklusif ini juga tak lepas dari peran ayah agar ASI eksklusif ini bisa lebih nyaman dinikmati oleh bayi.
“Bapaknya juga harus berperan membantu ibu agar pemberian ASI Eksklusif ini bisa lancar. Paling tidak mengambil sebagian tugas ibu dirumah kalau lagi menyusui. Jangan sampai terganggu ASI nya si ibu kalau terlalu banyak beban pekerjaan yang harus dia lakukan,” ujarnya.
Sementara pada sesi pemaparan materi, Hapidah Djalante mengajak ibu yang menyusui untuk tidak memberi susu formula. Alasannya, disamping hemat biaya, juga bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh lebih kuat sehingga jarang sakit, karna pada ASI ada imunoglobulin yang berperan untuk daya tahan tubuh bayi.
“ASI eksklusif memiliki peran besar dalam perkembangan anak. Bahkan pemerintah sampai menerbitkan peraturan khusus tentang pemberian ASI eksklusif,” terangnya.(*/yud)
