Ini Alasan Rahman Bando Dampingi Appi di Pilwali Makassar

NEWS, POLITIK437 Dilihat

SULSEL.NEWS – Ruang persaingan Pilkada serentak 2020 di Kota Makassar semakin luas. Setelah sebelumnya muncul bakal calon petahana, politisi, tokoh perempuan hingga tokoh muda kali ini tampil sosok birokrat ulung yang sudah malang melintang di dunia birokrasi.

Salah satunya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) Makassar Abd Rahman Bando. Ia sudah menyatakan diri siap untuk bertarung mendampingi bakal calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) untuk Pilwali Makassar 2020.

Sebagai abdi negara, Abd Rahman Bando adalah salah satu ASN yang sukses meniti karir, berbagai jabatan strategis pernah diamanahkan kepadanya. Namun, jabatan itu tidak membuatnya lupa diri, amanah itu justru semakin meneguhkan dirinya sebagai birokrat yang handal dan professional.

Niatnya maju di Pilwali Makassar semata untuk berkontribusi lebih dalam membangun daerah, Ia ingin mengerahkan seluruh kemampuan, pengalaman, dan sumber daya yang Ia miliki untuk turut serta membangun Kota Makassar.

“Pemerintahan ini harus diluruskan kembali, dikembalikan pada marwahnya tidak boleh dikelolah seolah-oleh seperti pribadi,” kata Rahman Bando, saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Jl. Hertasning, pada Rabu (18/3/2020).

Hal itulah sehingga Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Makassar ini mengaku menerima pinangan Munafri Arifuddin maju berpasangan di Pilwali Makassar.

“Beliau (Appi) yang meminta saya.
Saya tanya apa pertimbangannya, rupanya sudah melakukan kajian bahwa jika maju akan di dampingi oleh seorang birokrat. Makassar ini perlu menghadirkan kepemimpinan yang kuat agar seluruh sumber daya yang ada bisa dimaksimalkan,” terangnya.

Sebelumnya, Appi memang memberi sinyal bakal memilih calon wakil dari kalangan birokrat, dan nampaknya Rahman Bando masuk dalam kriteria yang disebutkan Appi.

Di lingkup Pemkot Makassar adik kandung Bupati Enrekang ini merupakan salah satu pamong senior. Ia bahkan kini diamanahkan merangkap jabatan, sebagai Kadis DP2 dan Plt Kadisdik Kota Makassar.

Saat dipercaya menjabat Kadisdik, banyak yang menyangsikan kemampuannya. Alasannya, ARB akronim Abd Rahman Bando
tak punya latar belakang ilmu yang bisa mendukung jabatannya.

Meski bukan berlatar belakang sarjana pendidikan namun ARB melakukan pembuktian terbalik. Dia malah sukses memimpin Dinas Pendidikan kota Makassar. Bahkan prestasinya jauh melebihi para pejabat pendahulunya.

Pamong kelahiran Enrekang 10 Februari 1970 itu justeru sukses melahirkan tidak kurang dari 10 SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 bulan, sekolah yang selama ini sangat diharapkan oleh masyarakat di beberapa kecamatan di kota Makassar yang begitu lama tak punya SMP, justeru bisa diwujudkan, Misalnya di kecamatan Makassar dibentuk dua SMPN baru.

Inovasinya sederhana saja. Sejumlah SD dalam satu kompleks, dipermak secara elegan. SD yang kurang siswa, digeser menempati ruang kelas yang dipandang mubasir. Tujuannya, agar di kompleks SD ini bisa didirikan SMP. Ternyata langkah itu sukses luar biasa, dan mengundang decak kagum maasyarakat kota Makassar.

Bagi suami dari Drg. Sulpiah, ini pekerjaan memang harus diseriusi agar menghasilkan karya yang bermanfaat. “Berjalan alam saja, saya fikir pengabdian saya selama 22 tahun biarkanlah karya -karya saya menjadi penilian masyarakat, pemerintahan itu sederhana saja, kalau kita melakukan sesuai yang dibutuhkan rakyat pasti akan dirindukan rakyat,” demikian, Rahman Bando. (*/yud)

Editor: Yudhi